Sabtu, 15 Januari 2011

اﻻسلامي Aplikasi Handphone java islamy

IMAGE NO AVAILABLE Berikut ini adalah beberapa aplikasi hp islami,insyaalloh kompatible untuk semua jenis hp java.

Alquran dan Terjemah bahasa indonesia

Shahih Bukhori

Bulughul Marom

TsalatsatulUshul

ArbainNawawi

Adab HP

Nahwu jurumiyah

8. SMS arab


9. Doa dan dzikir

Silahkan di download langsung pake hp untuk yang lainnya silahkan lihat di sini

Biografi Syekh Ibnu Araby

Ibnu 'Araby (Arab: نبأ يبرع )
bernama lengkap Muhammad
bin Ali bin Muhammad bin
Ahmad bin Ali bin Abdullah
bin Hatim . Ia biasa dipanggil
dengan nama Abu Bakr, Abu
Muhammad dan Abu
Abdullah. Namun gelarnya
yang terkenal adalah Ibnu
'Araby Muhyiddin, dan al-
Hatamy. Ia juga mendapat
gelar sebagai Syeikhul Akbar,
dan Sang Kibritul Ahmar.
Ibnu 'Araby dikenal luas
sebagai ulama besar yang
banyak pengaruhnya dalam
percaturan intelektualisme
Islam. Ia memiliki sisi
kehidupan unik, filsuf besar,
ahli tafsir paling teosofik, dan
imam para filsuf sufi setelah
Hujjatul Islam al-Ghazali. Lahir
pada 17 Ramadan 560 H/29 Juli
1165 M, di Kota Marsia,
ibukota Al-Andalus Timur (kini
Spanyol),
Tumbuh besar di tengah-
tengah keluarga sufi, ayahnya
tergolong seorang ahli zuhud,
sangat keras menentang hawa
nafsu dan materialisme,
menyandarkan kehidupannya
kepada Tuhan. Sikap demikian
kelak ditanamkan kuat pada
anak-anaknya, tak terkecuali
Ibnu 'Araby. Sementara ibunya
bernama Nurul Anshariyah.
Pada 568 H keluarganya
pindah dari Marsia ke Isybilia.
Perpindahan inilah menjadi
awal sejarah yang mengubah
kehidupan intelektualisme
'Araby kelak; terjadi
transformasi pengetahuan dan
kepribadian Ibnu 'Araby.
Kepribadian sufi,
intelektualisme filosofis, fikih
dan sastra. Karena itu, tidak
heran jika ia kemudian dikenal
bukan saja sebagai ahli dan
pakar ilmu-ilmu Islam, tetapi
juga ahli dalam bidang
astrologi dan kosmologi.
Meski Ibnu 'Araby belajar
pada banyak ulama, seperti
Abu Bakr bin Muhammad bin
Khalaf al-Lakhmy, Abul Qasim
asy-Syarrath, dan Ahmad bin
Abi Hamzah untuk pelajaran
Alquran dan Qira'ahnya, serta
kepada Ali bin Muhammad
ibnul Haq al-Isybili, Ibnu
Zarqun al-Anshary dan Abdul
Mun'im al-Khazrajy, untuk
masalah fikih dan hadis
madzhab Imam Malik dan Ibnu
Hazm Adz-Dzahiry, Ibnu 'Araby
sama sekali tidak bertaklid
kepada mereka. Bahkan ia
sendiri menolak keras taklid.
Ibnu 'Araby membangun
metodologi orisinal dalam
menafsirkan Alquran dan
Sunnah yang berbeda dengan
metode yang ditempuh para
pendahulunya. Hampir seluruh
penafsirannya diwarnai
dengan penafsiran teosofik
yang sangat cemerlang.
"Kami menempuh metode
pemahaman kalimat-kalimat
yang ada itu dengan hati
kosong dari kontemplasi
pemikiran.
Kami bermunajat dan dialog
dengan Allah di atas
hamparan adab, muraqabah,
hudhur dan bersedia diri untuk
menerima apa yang datang
dari-Nya, sehingga Al-Haq
benar-benar melimpahkan
ajaran bagi kami untuk
membuka tirai dan hakikat...
dan semoga Allah
memberikan pengetahuan
kepada kalian semua..." ujar
Ibnu 'Araby suatu kali.
Jalan tengah
Pada perjalanan
intelektualismenya, Ibnu
'Araby akhirnya menempuh
jalan halaqah sufi (tarekat)
dari beberapa syeikhnya.
Setidaknya, ini terlihat dari
apa yang ia tulis dalam salah
satu karya monumentalnya Al-
Futuhatul Makkiyah, yang
sarat dengan permasalahan
sufisme dari beberapa syeikh
yang memiliki disiplin spiritual
beragam. Pilihan ini juga yang
membuat ia tak menyukai
kehidupan duniawi, sebaliknya
lebih memusatkan pada
perhatian ukhrawi.
Untuk kepentingan ini, ia tak
jarang melanglang buana
demi menuntut ilmu. Ia
menemui para tokoh arif dan
jujur untuk bertukar dan
menimba ilmu dari ulama
tersebut. Tidak mengherankan
bila dalam usia yang sangat
muda, 20 tahun, Ibnu 'Araby
telah menjadi sufi terkenal.
Menurutnya, tarekat sufi
dibangun di atas empat
cabang, yakni: Bawa'its
(instrumen yang
membangkitkan jiwa
spiritual); Dawa'i (pilar
pendorong ruhani jiwa);
Akhlaq, dan Hakikat-hakikat.
Sementara komponen
pendorongnya ada tiga hak.
Pertama, hak Allah, adalah
hak untuk disembah oleh
hamba-Nya dan tidak
dimusyriki sedikitpun. Kedua,
hak hamba terhadap
sesamanya, yakni hak untuk
mencegah derita terhadap
sesama, dan menciptakan
kebajikan pada mereka.
Ketiga, hak hamba terhadap
diri sendiri, yaitu menempuh
jalan (tarekat) yang di
dalamnya kebahagiaan dan
keselamatannya.
Pada hak Allah (hak
pertama), dapat dilacak
secara sempurna pada seluruh
karya Ibnu 'Araby. Di sini,
tauhid dijadikan sebagai
konsumsi, iman sebagai
cahaya hati, dan Alquran
sebagai akhlaknya. Lalu naik
ke tahap yang tak ada lagi
selain al-Haq, yakni Allah
SWT. Karakter Ibnu 'Araby
senantiasa naik dan naik ke
wilayah yang luhur. Kuncinya
senantiasa bertambah rindu,
dan hatinya jernih semata
hanya bagi al-Haq.
Sementara rahasia batinnya
bermukim menyertai-Nya, tak
ada yang lain yang
menyibukkan dirinya kecuali
Tuhannya. Ibnu 'Araby
menggunakan kendaraan
mahabbah (kecintaan),
bermadzhab ma'rifah, dan
ber-wushul tauhid. Ubudiyah
dan iman satu-satunya dalam
pandangan 'Araby hanyalah
kepada Allah Yang Esa dan
Mahakuasa, Yang Suci dari
pertemanan dan peranakan.
Sementara hak sesama
makhluk, ia mengambil jalan
taubat dan mujahadah jiwa,
serta lari kepada-Nya. Ia
gelisah ketika kosong atas
tindakan kebajikan yang
diberikan Allah, sebagai jalan
mahabbah dan mencari ridha-
Nya. Hak ini bersumber pada
ungkapan ruhani dimana
semesta alam yang ada di
hadapannya merupakan
penampilan al-Haq. Seluruh
semesta bertasbih pada Sang
Khaliq, dan menyaksikan
kebesaran-Nya. Hak terhadap
diri sendiri adalah menempuh
kewajiban agar sampai pada
tingkah laku ruhani dengan
cara berakhlak yang
dilandaskan pada sifat-sifat al-
Haq, dan upaya penyucian
dalam taman Zat-Nya.
Kontroversial
Meski demikian, tak sedikit
yang menilai pandangan-
pandangan filsafat tasawuf
Ibnu 'Araby, terutama kaum
fuqaha' dan ahli hadis, sebagai
sangat kontroversial. Sebut
saja, misalnya, teorinya
tentang Wahdatul Wujud yang
dianggap condong pada
pantheisme. Salah satu
sebabnya adalah lantaran
dalam karya-karyanya itu Ibnu
'Araby banyak menggunakan
bahasa-bahasa simbolik yang
sulit dimengerti khususnya
kalangan awam. Karenanya,
tidak sedikit yang
mengganggap 'Araby telah
kufur, misalnya Ibnu Taimiyah,
dan beberapa pengikutnya
yang menilainya sebaga
'kafir'.
Memang pada akhirnya, Ibnu
Taimiyah menerima
pandangan Ibnu 'Araby
setelah bertemu dengan
Taqyuddin Ibnu Athaillah as-
Sakandari asy-Syadzily di
sebuah masjid di Kairo, yang
menjelaskan makna-makna
metafora Ibnu 'Araby. "Kalau
begitu yang sesat itu adalah
pandangan pengikut Ibnu
'Araby yang tidak memahami
makna sebenarnya,"
komentar Ibnu Taimiyah.
Di Indonesia, ketersesatan
memahami Ibnu 'Araby juga
terjadi khususnya di Jawa,
ketika aliran kebatinan Jawa
Singkretik dengan tasawuf
Ibnu 'Araby. Diskursus
Manunggaling Kawula Gusti
telah membuat penafsiran
yang menyesatkan di
kebatinan Jawa, yang sama
sekali tidak pantas untuk
dikaitkan dengan Wahdatul
Wujud-nya Ibnu 'Araby.
Bahkan di pulau padat
penduduk ini, sudah melesat
ke arah kepentingan jargon
politik yang menindas atas
nama Tuhan. Karena itulah,
untuk memahami karya-karya
dan wacana Ibnu 'Araby, harus
disertai tarekat secara penuh,
komprehensif dan iluminatif.
Menurut penelitian para
ulama dan orientalis, Ibnu
Araby mempunyai sedikitnya
560 kitab dalam berbagai
disiplin ilmu keagamaan dan
umum. Malah ada yang
mengatakan, termasuk
risalah-risalah kecilnya,
mencapai 2.000 judul. Kitab
tafsirnya yang terkenal adalah
Tafsir al-Kabir yang terdiri 90
jilid, dan ensiklopedia tentang
penafsiran sufistik, yang
paling masyhur, yakni
Futuhatul Makkiyah (8 jilid),
serta Futuhatul Madaniyah.
Sementara karya yang
tergolong paling sulit dan
penuh metafora adalah
Fushushul Hikam. Dalam
lentera karya dan
pemikirannya itulah, ia begitu
kuat mewarnai dunia
intelektualisme Islam
universal.

Biografi Syekh Abul Hasan Assyadzily

Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili(bahasa Arab: وبأ نسحلايلذاشلا) (lahir Ghumarah,Maroko, 1197 - wafatHumaitsara, Mesir, 1258)adalah pendiri TarekatSyadziliyah yang merupakansalah satu tarekat sufiterkemuka di dunia. Iadipercayai oleh parapengikutnya sebagai salahseorang keturunan NabiMuhammad, yang lahir di desaGhumarah, dekat kota Sabtah,daerah Maghreb (sekarangtermasuk wilayah Maroko,Afrika Utara) pada tahun 593H/1197 M.BiografiNamanya lengkapnya adalahAbul Hasan Asy-Syadzili Al-Hasani.[1] Syekh Abul HasanAsy-Syadzili adalah pendiriTarekat Syadziliyah. Nasabatau garis keturunan AbulHasan Asy-Syadzilibersambung sampai denganRasulullah SAW.Berikut ini nasab Abu HasanAsy-Syadzili: Abul Hasan, binAbdullah Abdul Jabbar, binTamim, bin Hurmuz, binHatim, bin Qushay, bin Yusuf,bin Yusya', bin Ward, binBaththal, bin Ahmad, binMuhammad, bin Isa, binMuhammad, bin Hasan, bin Alibin Abi Thalib suami Fatimahbinti Rasulullah SAW[1]Sebagian besar sumber yangberbicara tentang sejarah Asy-Syadzili sepakat bahwa dialahir di negeri Maghreb padatahun 593 H (1197 M), disebuah desa yang bernamaGhumarah, dekat kota Sabtah(sekarang kota Ceuta,eksklave Spanyol di AfrikaUtara). Dia tumbuh di desa ini.Dia menghapal Al-Quran Al-Karim dan mulai mempelajariilmu syariat. Kemudian diapergi ke kota Tunis ketikamasih sangat muda. Diatinggal di sebuah desa yangbernama Syadzilah. Olehkarena itu, dia dinisbatkankepada desa tersebutmeskipun dia tidak berasaldari sana, sebagaimanadikatakan oleh penulis al-Qamus. Ada juga yangmengatakan bahwa diadinisbatkan kepada desatersebut karena dia tekunberibadah di sana.[1]Ciri-ciri pribadiAsy-Syadzili berkulit sawomatang, berbadan kurus,perawakannya tinggi, pipinyatipis, jari-jari kedua tangannyapanjang, dan lidahnya fasihserta perkataannya baik.[1]Dia tidak terlalu membatasidiri dalam makan dan minum.Dia selalu mengenakanpakaian yang indah setiap kalimemasuki masjid. Dia tidakpernah terlihat memakai baju-baju bertambalansebagaimana yang dipakaioleh sebagian sufi, bahkanselalu mengenakan pakaianbagus. Dia menyukai kuda,memelihara, danmenungganginya. Dia selalumenasihatkan untuk bersikapmoderat.[1]

Toriqoh Syadziliyah Dan Sejarahnya

Pendiri Tarekat SyadziliyahTarekat Syadziliyah adalahtarekat yang dipelopori olehSyeh Abul Hasan Asy Syadzili.Nama Lengkapnya adalahAbul Hasan Asy Syadzili al-Hasani bin Abdullah AbdulJabbar bin Tamim bin Hurmuzbin Hatim bin Qushay binYusuf bin Yusya' bin Ward binBaththal bin Ahmad binMuhammad bin Isa binMuhammad anak pemimpinpemuda ahli surga dan cucusebaik-baik manusia: AbuMuhammad Hasan bin Ali binAbi Thalib r.a dan Fatimah al-Zahra binti Rasulullah SAW.[1].Nama kecil Syeh Abul HasanAsy Syadzili adalah Ali,gelarnya adalah Taqiyuddin,Julukanya adalah Abu Hasandan nama populernya adalahAsy Syadzili. al-Syadzili lahir disebuah desa yang bernamaGhumarah, dekat kota Sabtahpada tahun 593 H(1197 M).menghapal al-Quran dan pergike Tunis ketika usianya masihsangat muda. Ia tinggal didesa Syadzilah. Oleh karenaitu, namanya dinisbatkankepada desa tersebutmeskipun ia tidak berasal daridesa tersebut.[1]Intisari tarekatSecara pribadi Abul Hasanasy-Syadzili tidakmeninggalkan karya tasawuf,begitu juga muridnya, AbulAbbas al-Mursi, kecuali hanyasebagai ajaran lisan tasawuf,doa, dan hizib. Ibn Atha'illahas- Sukandari adalah orangyang prtama menghimpunajaran-ajaran, pesan-pesan,doa dan biografi keduanya,sehingga kasanah tareqatSyadziliyah tetap terpelihara.Ibn Atha'illah juga orang yangpertama kali menyusun karyaparipurna tentang aturan-aturan tareqat tersebut,pokok-pokoknya, prinsip-prinsipnya, bagi angkatan-angkatan setelahnya.Melalui sirkulasi karya-karyaIbn Atha'illah, tareqatSyadziliyah mulai tersebarsampai ke Maghrib, sebuahnegara yang pernah menolaksang guru. Tetapi ia tetapmerupakan tradisiindividualistik, hampir-hampirmati, meskipun tema ini tidakdipakai, yang menitikberatkan pengembangan sisidalam. Syadzili sendiri tidakmengenal atau menganjurkanmurid-muridnya untukmelakukan aturan atau ritualyang khas dan tidak satupunyang berbentuk kesalehanpopuler yang digalakkan.Namun, bagi murid-muridnyatetap mempertahankanajarannya. Para muridmelaksanakan TareqatSyadziliyah di zawiyah-zawiyahyang tersebar tanpamempunyai hubungan satudengan yang lain.Sebagai ajaran Tareqat inidipengaruhi oleh al-Ghazalidan al-Makki. Salah satuperkataan as-Syadzili kepadamurid-muridnya: "Seandainyakalian mengajukan suatupermohonanan kepada Allah,maka sampaikanlah lewat AbuHamid al-Ghazali". Perkataanyang lainnya: "Kitab Ihya'Ulum ad-Din, karya al-Ghozali,mewarisi anda ilmu.Sementara Qut al-Qulub,karya al-Makki, mewarisi andacahaya." Selain kedua kitabtersebut, as-Muhasibi, Khatamal-Auliya, karya Hakim at-Tarmidzi, Al-Mawaqif wa al-Mukhatabah karya An-Niffari,Asy-Syifa karya Qadhi 'Iyad,Ar-Risalah karya al-Qusyairi,Al-Muharrar al-Wajiz karyaIbn Atah'illah.SilsilahSanad dan Silsilah TariqahAs-Syaikh As-Sayyid AbilHasan Asy-Syadzili ra drpAs-Syaikh Abdus Salam bMashish ra drpAs-Syaikh Muhammad binHarazim ra drpAs-Syaikh Muhammad Salihra drpAs-Syaikh Shuaib AbuMadyan ra drpAs-Syaikh As-Sayyid AbdulQadir Al-Jailani ra drpAs-Syaikh Abu Said Al-Mubarak ra drpAs-Syaikh Abul Hasan Al-Hukkari ra drpAs-Syaikh At-Tartusi ra drpAs-Syaikh Asy-Shibli ra drpAs-Syaikh Sari As-Saqati radrpAs-Syaikh Ma'ruf Al-Kharkhira drpAs-Syaikh Daud At-Tai ra drpAs-Syaikh Habib Al-Ajami radrpImam Hasan Al-Basri ra drpSayyidina Ali bin Abu Talib radrpSayyidina Muhammad sawSanad Nasab Abil Hasan Asy-SyadziliAs-Sayyid Asy-Syaikh AbilHasan Asy-Syadzili binAli binAbdullah binTamim binHurmuz binHatim binQusay binYusuf binYusya binWard binBathaal binAli binAhmad binMuhammad binIsa binMuhammad binAbi Muhammad binImam Hasan binSayyidna Ali ra danSayyidatina Fathimah bintiRasulullah SayyidinaMuhammad saw.Wejangan Dasar1. Tauhid dengan sebenar-benarnya tauhid yang tidakmusrik kepada Alloh ta'ala1. Ketaqwaan terhadap Allahswt lahir dan batin, yangdiwujudkan dengan jalanbersikap wara' danIstiqamah dalammenjalankan perintah Allahswt.1. Konsisten mengikuti SunnahRasul, baik dalam ucapanmaupun perbuatan, yangdirealisasikan denganselalau bersikap waspadadan bertingkah laku yangluhur.1. Berpaling (hatinya) darimakhluk, baik dalampenerimaan maupunpenolakan, dengan berlakusadar dan berserah dirikepada Allah swt(Tawakkal).1. Ridho kepada Allah, baikdalam kecukupan maupunkekurangan, yangdiwujudkan denganmenerima apa adanya(qana'ah/ tidak rakus) danmenyerah.1. Kembali kepada Allah, baikdalam keadaan senangmaupun dalam keadaansusah, yang diwujudkandengan jalan bersyukurdalam keadaan senang danberlindung kepada-Nyadalam keadaan susah.Kelima sendi tersebut jugategak diatas lima sendiberikut:Semangat yang tinggi, yangmengangkat seorang hambakepada derajat yang tinggi.Berhati-hati dengan yangharam, yang membuatnyadapat meraih penjagaan Allahatas kehormatannya.Berlaku benar/baik dalamberkhidmat sebagai hamba,yang memastikannya kepadapencapaian tujuan kebesaran-Nya/kemuliaan-Nya.Melaksanakan tugas dankewajiban, yangmenyampaikannya kepadakebahagiaan hidupnya.Menghargai (menjunjungtinggi) nikmat, yangmembuatnya selalu meraihtambahan nikmat yang lebihbesar.Selain itu tidak peduli sesuatuyang bakal terjadi(merenungkan segalakemungkinan dan akibat yangmungkin terjadi pada masayang akan datang) merupakansalah satu pandangan tareqatini, yang kemudian diperdalamdan diperkokoh oleh IbnAtha'illah menjadi doktrinutamanya. Karenamenurutnya, jelas hal inimerupakan hak prerogratifAllah. Apa yang harusdilakukan manusia adalahhendaknya ia menunaikantugas dan kewajibannya yangbisa dilakukan pada masasekarang dan hendaknyamanusia tidak tersibukkanoleh masa depan yang akanmenghalanginya untukberbuat positif.Perkembangan TarekatSementara itu tokohnya yangterkenal pada abad kedelapan Hijriyah, Ibn Abbadar-Rundi (w. 790 H), salahseorang pensyarah kitab al-Hikam memberikankesimpulan dari ajaranSyadziliyah: Seluruh kegiatandan tindakan kita haruslahberupa pikiran tentangkemurahan hati Allah kepadakita dan berpendirian bahwakekuasaan dan kekuatan kitaadalah nihil, dan mengikatkandiri kita kepada Allah dengansuatu kebutuhan yangmendalam akan-Nya, danmemohon kepada-Nya agarmemberi syukur kepada kita."Mengenai dzikir yangmerupakan suatu hal yangmutlak dalam tareqat, secaraumum pada pola dzikirtareqat ini biasanya bermuladengan Fatihat adz-dzikir.Para peserta duduk dalamlingkaran, atau kalau bukan,dalam dua baris yang salingberhadapan, dan syekh dipusat lingkaran atau diujungbarisan. Khusus mengenaidzikir dengan al-asma al-husna dalam tareqat ini,kebijakjsanaan dari seorangpembimbing khusus mutlakdiperlukan untuk mengajaridan menuntun murid. Sebabpenerapan asma Allah yangkeliru dianggap akan memberiakibat yang berbahaya, secararohani dan mental, baik bagisipemakai maupun terhadaporang-orang disekelilingnya.Beberapa contoh penggunaanAsma Allah diberikan oleh IbnAtha'ilah berikut: "Asma al-Latif," Yang Halus harusdigunakan oleh seorang sufidalam penyendirian bilaseseorang berusahamempertahankan keadaanspiritualnya; Al-Wadud,Kekasih yang Dicintaimembuat sang sufi dicintaioleh semua makhluk, dan biladilafalkan terus menerusdalam kesendirian, makakeakraban dan cinta Ilahiakan semakin berkobar; danAsma al-Faiq, "YangMengalahkan" sebaiknyajangan dipakai oleh parapemula, tetapi hanya olehorang yang arif yang telahmencapai tingkatan yangtinggi.Demografik Para PengikutTareqat Syadziliyah terutamamenarik dikalangan kelasmenengah, pengusaha,pejabat, dan pengawai negeri.Mungkin karena kekhasanyang tidak begitu membebanipengikutnya dengan ritual-ritual yang memberatkanseperti yang terdapat dalamtareqat-tareqat yang lainnya.Setiap anggota tareqat iniwajib mewujudkan semangattareqat didalam kehidupandan lingkungannya sendiri,dan mereka tidakdiperbolehkan mengemis ataumendukung kemiskinan. Olehkarenanya, ciri khas yangkemudian menonjol darianggota tareqat ini adalahkerapian mereka dalamberpakaian. Kekhasan lainnyayang menonjol dari tareqat iniadalah "ketenagan" yangterpancar dari tulisan-tulisanpara tokohnya, misalnya: asy-Syadzili, Ibn Atha'illah, Abbad.A Schimmel menyebutkanbahwa hal ini dapatdimengerti bila dilihat darisumber yang diacu oleh paraanggota tareqat ini. Kitab ar-Ri'ayah karya al-Muhasibi.Kitab ini berisi tentang telaahpsikologis mendalammengenai Islam di masa awal.Acuan lainnya adalah Qut al-Qulub karya al-Makki dan IhyaUlumuddin karya al-Ghozali.Ciri "ketenangan" ini tentu sjatidak menarik bagi kalanganmuda dan kaum penyair yangmembutuhkan cara-cara yanglebih menggugah untukberjalan di atas Jalan YangBenar.Disamping Ar-Risalahnya AbulQasim Al-Qusyairy sertaKhatamul Auliya'nya, Hakimat-Tirmidzi. Ciri khas lain yangdimiliki oleh para pengikuttareqat ini adalah keyakinanmereka bahwa seorangSyadzilliyah pasti ditakdirkanmenjadi anggota tareqat inisudah sejak di alam Azali danmereka percaya bahwa WaliQutb akan senantiasa munculmenjadi pengikut tareqat ini.Tidak berbeda dengan tradisidi Timur Tengah, Martinmenyebutkan bahwapengamalan tareqat ini diIndonesia dalam banyak kasuslebih bersifat individual, danpengikutnya relatif jarang,kalau memang pernah,bertemu dengan yang lain.Dalam praktiknya,kebanyakan para anggotanyahanya membaca secaraindividual rangaian-rangkaiandoa yang panjang (hizb), dandiyakini mempunyai kegunaan-kegunaan megis. Parapengamal tareqat inimempelajari berbagai hizib,paling tidak idealnya, melaluipengajaran (talkin) yangdiberikan oleh seorang guruyang berwewenang dan dapatmemelihara hubungantertentu dengan gurutersebut, walaupun samasekali hampir tidakmerasakan dirinya sebagaiseorang anggota dari sebuahtareqat.Amalan-AmalanHizb al-Bahr, Hizb Nashor,Hizb Barr disamping Hizib al-Hafidzah, merupaka Hizib-Hizib yang terkenal dari as-Syadzilli. Menurut laporan,hizib ini dikomunikasikankepadanya oleh Nabi SAW.Sendiri. Hizib ini dinilaimempunyai kekuatanadikodrati, yang terutamadugunakan untuk melindungiselama dalam perjalanan danbermanfaat dalammeningkatkan kadar ibadahkepada Alloh ta'ala.Sebagai contoh, Ibnu Batutahmenggunakan doa-doatersebut selama perjalanan-perjalanan panjangnya, danberhasil. Di Indonesia, dimanadoa ini diamalkan secara luas,secara umum dipercaya doaini baik dan tidakbertentangan denganSunatulloh dan SunnaturRosul. Untuk pengamalan hizbini sebaiknya dalam bimbinganguru yang mengamalkannya.Hizib-hizib dalam TareqatSyadzilliyah, di Indonesia, jugadipergunakan oleh anggotatareqat lain untuk memohonperlindungan tambahan(Istighotsah), dan berbagaikekuatan hikmah, sepertidebus di Pandegelang, yangdikaitkan dengan tareqatRifa'iyah, dan di Banten utarayang dihubungkan dengantareqat Qadiriyah. Akan tetapiyang utama adalah Hizbtersebut dipergunakan untukmeningkatkan kadar ibadahyang sebenarnya kepada Allohta'ala.Para ahli mengatakan bahwahizib, bukanlah doa yangsederhana, ia bukan hanyamerupakan mantera megisyang Nama-nama Allah YangAgung (Ism Allah A'zhim) dan,apabila dilantunkan secarabenar, akan mengalirkanberkah dan menjamin responsupra natural dan yangterpenting adalahmendapatkan Ridho Allohta'ala semata . Menyangkutpemakaian hizib, wirid, danadoa, para syekh tareqatbiasanya tidak keberatan biladoa-doa, hizib-hizib (Azhab),dan wirid-wirid dalam tareqatdipelajari oleh setiap muslimuntuk tujuan personalnya.Akan tetapi mereka tidakmenyetujui murid-muridmereka mengamalkannyatanpa berlandaskan Al Qur'andan tuntunan Rosululloh SAW,sebab murid tersebut sedangmengikuti suatu pelatihan darisang guru untuk dapatberibadah kepada Alloh ta'aladengan benar.Yang menarik dari filosufiTasawuf Asy-Syadzily, justrukandungan makna hakiki dariHizib-hizib itu, memberikantekanan simbolik akan ajaranutama dari Tasawuf atauTharekat Syadziliyah. Jaditidak sekadar doa belaka,melainkan juga mengandungdoktrin tingkah laku islami,pemahaman, adab hati,penyaksian, pembuktian yangsangat dahsyat .Pengaruh dan Cabang-CabangTarekat SyadziliyyahTareqat ini mempunyaipengaruh yang besar di duniaIslam. Sekarang tareqat initerdapat di Afrika Utara,Mesir, Kenya, dan TanzaniaTengah, Sri langka, Indonesiadan beberapa tempat yanglainnya termasuk di AmerikaBarat dan Amerika Utara. DiMesir yang merupakan awalmula penyebaran tareqat ini,tareqat ini mempunyaibeberapa cabang, yakitu: al-Qasimiyyah, al- madaniyyah,al-Idrisiyyah, as-Salamiyyah,al-handusiyyah, al-Qauqajiyyah, al-Faidiyyah, al-Jauhariyyah, al-Wafaiyyah, al-Azmiyyah, al-Hamidiyyah, al-Faisiyyah dan al- Hasyimiyyah.Kata-Kata HikmahDi antara Ucapan Abul Hasanasy-Syadzili:Pengelihatan akan yang Haqqtelah mewujud atasku, dantakkan meninggalkan aku,dan lebih kuat dari apa yangdapat dipikul, sehingga akumemohon kepada Tuhan agarmemasang sebuah tirai antaraaku dan Dia. Kemudiansebuah suara memanggilku,katanya " Jika kau memohonkepada-Nya yang tahubagaimana memohon kepada-Nya, maka Dia tidak akanmemasang tirai antara kaudan Dia. Namun memohonlahkepada-Nya untukmembuatmu kuat memiliki-Nya."Maka akupun memohonkekuatan dari Dia punmembuatku kuat, segala pujiitu milik Alloh ta'ala!Aku pesan oleh guruku (AbdusSalam ibn Masyisy ra): "Jangananda melangkahkan kakikecuali untuk sesuatu yangdapat mendatangkankeridhoan Allah ta'ala, danjangan duduk dimajelis kecualimajelis yang aman dari murkaAllah. Jangan bersahabatkecuali dengan orang yangmembantu berbuat taatkepada Allah. Jangan memilihsahabat karib kecuali orangyang menambah keyakinanmuterhadap Allah."Seorang wali tidak akansampai kepada Allah selamaia masih ada syahwat atauusaha ikhtiar sendiri.Janganlah yang menjadi tujuandoamu itu adalah keinginantercapainya hajatkebutuhanmu. Dengandemikian engkau hanyaterhijab dari Allah. Yang harusmenjadi tujuan dari doamuadalah untuk dapat selalu taatkepada Allah yang memilikipemelihara dirimu.Seorang arif adalah orangyang megetahui rahasia-rahasia karunia Allah di dalamberbagai macam bala' danni'mat yang menimpanyasehari-hari, dan mengakuikesalahan-kesalahannyadidalam lingkungan belaskasih Allah kepadanya danbersyukur atas syukur yangmendalam.Sedikit amal dengan mengakuidan mensyukuri karunia Allah,lebih baik dari banyak amaldengan terus merasa kurangberamal.Andaikan Allah membuka nur(cahaya) seorang mu'min yangberbuat dosa, niscaya ini akanmemenuhi antara langit danbumi, maka bagaimanakahkiranya menjelaskan :"Andaikan Allah membukahakikat kewalian seorangwali, niscaya ia akandisembah, sebab ia telahmengenangkan sifat-sifatAllah SWT.

Tatapan mata sufi Syekh Abu Yazid Al Bustomy

….Seandainya engkau melihat Abu Yazid sekali saja, itu lebih bermanfaat bagimu daripada melihat Allah SWT tujuh puluh kali …. Diceritakan bahwa Abu Turab an-Nakhsyabi merasa kagum pada pemuda, lalu ia mendekatinya dan mengerjakan tugas-tugasnya. Sedangkan si pemuda sibuk dengan ibadah. Lalu pada suatu hari Abu Turab berkata kepadanya, “Seandainya engkau melihat Abu Yazid.” Lalu ketika abu Turab berulang-ulang pernyataan, “ Seandainya engkau melihat AbuYazid ” kepadanya, sang pemuda menjadi kesal dan langsung berkata, “Celaka kamu, apa yang harus aku perbuat dengan abu Yazid ?” Melihat sikapnya, jiwa Abu Turab bergejolak, ia marah dan tidak dapat menahan diri lagi sehingga berkata, “ Celakalah engkau, engkau telah menipu Allah SWT. Seandainya engkau melihat Abu Yazid sekali saja, itu lebih bermanfaat bagimu daripada melihat Allah SWT tujuh puluh kali. ” Sang pemuda tercengang dengan ucapan Abu Turab dan mengingkarinya dengan bertanya, “Bagaimana bisa demikian?” Abu Turab menjawab, “Celaka kamu, engkau melihat Allah SWT hanya dari sisimu, lalu ia memperlihatkan dirinya-Nya kepadamu sesuai dengan kemampuanmu. Sedangkan jika kamu melihat Abu Yazid di sisi Allah, maka ia akan memperlihatkan diri-Nya sesuai dengan kemampuan Abu Yazid. ” Sang pemuda pun memahami perkataan Abu Turab, lalu ia berkata, “Bawa saya kepadanya.” Di akhir kisah, Abu Turab dan sang pemuda berdiri di atas bukit untuk menunggu Abu Yazid keluar dari dalam hutan yang penuh dengan hewan buas. Lalu Abu Yazid melintas di hadapan mereka sambil membawa seekor burung di pundaknya. Maka Abu Turab berkata kepada sang pemuda, “Itu dia Abu Yazid, lihatlah.” Saat sang pemuda melihatnya, seketika itu pula ia pingsan. Lalu Abu Turab menggerak- gerakkan badannya, namun ternyata ia telah meninggal. Maka Abu Turab dan Abu Yazid berusaha menguburkannya. Saat sedang prosesi pemakaman,Abu Turab berkata kepada Abu Yazid, “Wahai tuanku, melihatmu membuat ia meninggal. ” Abu Yazid berkata, “Tidak, tetapi temanmu dalam posisi benar. Dalam hatinya bersemayam rahasia yang tidak dapat terungkap oleh dirinya sendiri, lalu ketika ia melihat kita, barulah ia menyingkap rahasia hatinya sehingga ia pun merasa berat menanggungnya karena ia berada di tingkatan murid yang rendah. Karena menanggung beban itulah ia meninggal. Sumber : Ihya’ Ulumuddin Karya Imam Al-Ghazali

Syekh Muhammad Bahauddin An Naqsabandiy Ra.

Syekh Muhammad BahauddinAn Naqsabandiy Ra. Adalahseorang Wali Qutub yangmasyhur hidup pada tahun717-791 H di desa Qoshrul‘Arifan, Bukhara, Rusia. Beliauadalah pendiri ThoriqohNaqsyabandiyah sebuahthoriqoh yang sangat terkenaldengan pengikut sampaijutaan jama’ah dan tersebarsampai ke Indonesia hinggasaat ini.Syekh Muhammmad Baba asSamasiy adalah guru pertamakali dari Syekh MuhammadBahauddin Ra. yang telahmengetahui sebelumnyatentang akan lahirnyaseseorang yang akan menjadiorang besar, yang mulia danagung baik disisi Allah Swt.maupun dihadapan sesamamanusia di desa QoshrulArifan yang tidak lain adalahSyekh Bahauddin.Di dalam asuhan, didikan dangemblengan dari SyekhMuhammad Baba inilah SyekhMuhammad Bahauddinmencapai keberhasilan didalam mendekatkan dirikepada Allah Swt. sampaiSyekh Muhammad Babamenganugerahinya sebuah“kopiah wasiat al Azizan” yangmembuat cita-citanya untuklebih dekat dan wusul kepadaAllah Swt. semakin meningkatdan bertambah kuat. Hinggapada suatu saat, SyekhMuhammad Bahauddin Ra.melaksanakan sholat lail diMasjid. Dalam salah satusujudnya hati beliau bergetardengan getaran yang sangatmenyejukkan sampai terasahadir dihadapan Allah(tadhoru’). Saat itu beliauberdo’a, “Ya Allah berilah akukekuatan untuk menerimabala’ dan cobaanyamahabbbah (cinta kepadaAllah)”.Setelah subuh, SyekhMuhammad Baba yangmemang seorang waliyullahyang kasyaf (mengetahui yangghoib dan yang akan terjadi)berkata kepada SyekhBahauddin, “Sebaiknya kamudalam berdo’a begini, “YaAllah berilah aku apa sajayang Engkau ridloi”. KarenaAllah tidak ridlo jika hamba-Nya terkena bala’ dan kalaumemberi cobaan, maka jugamemberi kekuatan danmemberikan kepahamanterhadap hikmahnya”. Sejaksaat itu Syekh Bahauddinseringkali berdo’a sesuaidengan apa yangdiperintahkan oleh SyekhMuhammad baba.Untuk lebih berhasil dalampendekatan diri kepada SangKholiq, Syekh Bahauddinseringkali berkholwatmenyepikan hatinya darikeramaian dan kesibukandunia. Ketika beliauberkholwat dengan beberapasahabatnya, waktu itu adakeinginan yang cukup kuatdalam diri Syekh Bahauddinuntuk bercakap-cakap. Saatitulah secara tiba-tiba adasuara yang tertuju padabeliau, “He, sekarang kamusudah waktunya untukberpaling dari sesuatu selainAku (Allah)”. Setelahmendengar suara tersebut,hati Syekh Bahauddinlangsung bergetar dengankencangnya, tubuhnyamenggigil, perasaannya tidakmenentu hingga beliauberjalan kesana kemariseperti orang bingung. Setelahmerasa cukup tenang, SyekhBahauddin menyiramtubuhnya lalu wudlu danmengerjakan sholat sunah duarokaat. Dalam sholat inilahbeliau merasakan kekhusukanyang luar biasa, seolah-olahbeliau berkomunikasilangsung dengan Allah Swt.Saat Syekh Bahauddinmengalami jadzab1 yangpertama kali beliaumendengar suara, “Mengapakamu menjalankan thoriqyang seperti itu ? “Biartercapai tujuanku’, jawabSyekh Muhammad Bahauddin.Terdengar lagi suara, “Jikademikian maka semuaperintah-Ku harus dijalankan.Syekh Muhammad Bahauddinberkata “Ya Allah, aku akanmelaksanakan semampukudan ternyata sampai 15 harilamanya beliau masih merasakeberatan. Terus terdengarlagi suara, “Ya sudah,sekarang apa yang ingin kamutuju ? Syekh Bahauddinmenjawab, “Aku inginthoriqoh yang setiap orangbisa menjalankan dan bisamudah wushul ilallah”.Hingga pada suatu malamsaat berziarah di makamSyekh Muhammad Wasi’,beliau melihat lampunyakurang terang padahalminyaknya masih banyak dansumbunya juga masih panjang.Tak lama kemudian adaisyarat untuk pindah berziarahke makam Syekh Ahmad alAhfar Buli, tetapi disinilampunya juga seperti tadi.Terus Syekh Bahauddin diajakoleh dua orang ke makamSyekh Muzdakhin, disinilampunya juga sama sepertitadi, sampai tak terasa hatiSyekh Bahauddin berkata,“Isyarat apakah ini ?”Kemudian Syekh Bahauddin,duduk menghadap kiblatsambil bertawajuh dan tanpasadar beliau melihat pagartembok terkuak secaraperlahan-lahan, mulailahterlihat sebuah kursi yangcukup tinggi sedang didudukioleh seseorang yang sangatberwibawa dimana wajahnyaterpancar nur yang berkilau.Disamping kanan dan kirinyaterdapat beberapa jamaahtermasuk guru beliau yangtelah wafat, SyekhMuhammad Baba.Salah satu dari merekaberkata, “Orang mulia iniadalah Syekh MuhammadAbdul Kholiq al Ghojdawaniydan yang lain adalahkholifahnya. Lalu ada yangmenunjuk, ini Syekh AhmadShodiq, Syekh Auliya’ Kabir, iniSyekh Mahmud al Anjir dan iniSyekh Muhammad Baba yangketika kamu hidup telahmenjadi gurumu. KemudianSyekh Muhammad AbdulKholiq al Ghojdawaniymemberikan penjelasanmengenai hal-hal yang dialamiSyekh Muhammad Bahauddin,“Sesunguhnya lampu yangkamu lihat tadi merupakanperlambang bahwakeadaanmu itu sebetulnyaterlihat kuat untuk menerimathoriqoh ini, akan tetapi masihmembutuhkan dan harusmenambah kesungguhansehingga betul-betul siap.Untuk itu kamu harus betul-betul menjalankan 3 perkara :1. Istiqomah mengukuhkansyariat.2. Beramar Ma’ruf Nahimungkar.3. Menetapi azimah(kesungguhan) dengan artimenjalankan agama denganmantap tanpa memilih yangringan-ringan apalagi yangbid’ah dan berpedoman padaperilaku Rasulullah Saw. danpara sahabat Ra.Kemudian untuk membuktikankebenaran pertemuan kasyafini, besok pagi berangkatlahkamu untuk sowan ke SyekhMaulana Syamsudin al An-Yakutiy, di sana nantihaturkanlah kejadianpertemuan ini. Kemudianbesoknya lagi, berangkatlahlagi ke Sayyid Amir Kilal didesa Nasaf dan bawalahkopiah wasiat al Azizan danletakkanlah dihadapan beliaudan kamu tidak perlu berkataapa-apa, nanti beliau sudahtahu sendiri”.Syekh Bahauddin setelahbertemu dengan Sayyid AmirKilal segera meletakkan“kopiah wasiat al Azizan”pemberian dari gurunya. Saatmelihat kopiah wasiat alAzizan, Sayyid Amir Kilalmengetahui bahwa orang yangada didepannya adalah syekhBahauddin yang telahdiwasiatkan oleh SyekhMuhammad Baba sebelumwafat untuk meneruskanmendidiknya.Syekh Bahauddiin di didikpertama kali oleh Sayyid AmirKilal dengan kholwat selamasepuluh hari, selanjutnyadzikir nafi itsbat dengan sirri.Setelah semua dijalankandengan kesungguhan danberhasil, kemudian beliaudisuruh memantapkannnyalagi dengan tambahanpelajaran beberapa ilmuseperti, ilmu syariat, hadist-hadist dan akhlaqnyaRasulullah Saw. dan parasahabat. Setelah semuaperintah dari Syekh AbdulKholiq di dalam alam kasyafitu benar–benar dijalankandengan kesungguhan olehSyekh Bahauddin mulai jelasitu adalah hal yang nyata dansemua sukses bahkan beliaumengalami kemajuan yangsangat pesat.Jadi toriqoh An Naqsyabandiyitu jalur ke atas dari SyekhMuhammad Abdul Kholiq alGhojdawaniy ke atasnya lagidari Syekh Yusuf alHamadaniy seorang WaliQutub masyhur sebelum SyekhAbdul Qodir al Jailaniy. SyekhYusuf al Hamadaniy ini kalauberkata mati kepadaseseorang maka matiseketika, berkata hidup yalangsung hidup kembali, lalunaiknya lagi melalui SyekhAbu Yazid al Busthomi naiksampai sahabat Abu BakarShiddiq Ra. Adapun dzikir sirriitu asalnya dari SyekhMuhammad Abdul Kholiq alghojdawaniy yang mengajitafsir di hadapan SyekhSodruddin. Pada saat sampaiayat, “Berdo’alah kepadaTuhanmu dengan caratadhorru’ dan menyamarkandiri”…Lalu beliau berkatabagaimana haqiqatnya dzikirkhofiy /dzikir sirri dankaifiyahnya itu ? jawab sangguru : o, itu ilmu laduni daninsya Allah kamu akan diajaridzikir khofiy. Akhirnya yangmemberi pelajaran langsungadalah nabi Khidhir as.Pada suatu hari SyekhMuhammad Bahauddin Ra.bersama salah seorangsahabat karib yang bernamaMuhammad Zahid pergi kePadang pasir denganmembawa cangkul. Kemudianada hal yangmengharuskannya untukmembuang cangkul tersebut.Lalu berbicara tentangma’rifat sampai datang dalampembicaraan tentangubudiyah “Lha kalau sekarangpembicaraan kita sampaibegini kan berarti sudahsampai derajat yang kalaumengatakan kepada teman,matilah, maka akan matiseketika”. Lalu tanpa sengajaSyekh Muhammad Bahauddinberkata kepada MuhammadZahid, “matilah kamu!,Seketika itu Muhammad Zahidmati dari pagi sampai waktudhuhur.Melihat hal tersebut SyekhMuhammad Bahauddin Ra.menjadi kebingungan, apalagimelihat mayat temannya yangtelah berubah terkenapanasnya matahari. Tiba-tibaada ilham “He, Muhammad,berkatalah ahyi (hiduplahkamu). Kemudian SyekhMuhammad Bahauddin Ra.berkata ahyi sebanyak 3 kali,saat itulah terlihat mayatMuhammad Zahid mulaibergerak sedikit demi sedikithingga kembali sepertisemula. Ini adalahpengalaman pertama kaliSyekh Muhammad BahauddinRa. dan yang menunjukkanbahwa beliau adalah seorangWali yang sangat mustajabdo’anya.Syekh Tajuddin salah satusantri Syekh MuhammadBahauddin Ra berkata,“Ketika aku disuruh guruku,dari Qoshrul ‘Arifan menujuBukhara yang jaraknya hanyasatu pos aku jalankan dengansangat cepat, karena akuberjalan sambil terbang diudara. Suatu ketika saat akuterbang ke Bukhara, dalamperjalanan terbang tersebutaku bertemu dengan guruku.Semenjak itu kekuatankuuntuk terbang di cabut olehSyekh Muhammad BahauddinRa, dan seketika itu aku tidakbisa terbang sampai saat ini”.Berkata Afif ad Dikaroniy,“Pada suatu hari akuberziarah ke SyekhMuhammad Bahauddin Ra.Lalu ada orang yangmenjelek-jelekkan beliau. Akuperingatkan, kamu janganberkata jelek terhadap SyekhMuhammad Bahauddin Ra.dan jangan kurang tatakramanya kepada kekasihAllah. Dia tidak mau tundukdengan peringatanku, laluseketika itu ada seranggadatang dan menyengat diaterus menerus. Dia meratapkesakitan lalu bertaubat,kemudian sembuh denganseketika. Demikian kisahkeramatnya SyekhMuhammad Bahauddin Ra.Rodiyallah ‘anhu wa a’aadaa‘lainaa min barokaatihi waanwaarihi wa asroorihii wa‘uluumihii wa akhlaaqihiallahuma amiin.

ATHTHAR AN-NISABURI

Kendati Aththar merupakansalah seorang guru Sufi besardalam literatur klasik, danpengilham ar-Rumi, dongengdan ajaran-ajaran guru-guruSufi dalam karyanyaMemorials of the Saints, harusmenunggu hampir tujuhsetengah abad untukditerjemahkan dalam bahasaInggris. Pesatnya ketertarikandunia Barat terhadap Sufisme,juga dipengaruhi oleh pertapaHindu Dr. Bankey Behari yangtelah menerbitkan enampuluhdua seleksi dari buku ini tahun1961.Aththar menulis sekitarseratus empatbelas buku,beberapa buku-buku Sufi yangpaling masyhur Divine Book,Parliament of the Birds danBook of Counsel.Ajaran-ajarannya banyakdisertai gambaran-gambaranbiografi, fabel, pepatah danapologi, yang tidak hanyamengandung ajaran moraltetapi kiasan-kiasan yangmenggambarkan tentangtahap-tahap khususperkembangan manusia.Misalnya dalam Parliament ofthe Birds, ia membuat sketsatahap-tahap individual dalamkesadaran manusia, meski halini direpresentasikan sebagaikejadian terhadap individuyang berbeda atau terhadapsuatu komunitas seluruhnya.Aththar menggunakan temasuatu ‘perjalanan’ atau‘pencarian’ sebagai analogidari tahap-tahap keberhasilanjiwa manusia dalam mencarikesempurnaan.Menolak untuk menerimatanda jasa dari kaki tanganpenjajah Mongolia, di AsiaTengah, ia dilaporkan wafat ditangan tentara Jengis Khan,setelah membubarkan murid-muridnya –mengirim merekake tempat-tempat aman–ketika ia memprediksi invasiMongol pada abadketigabelas.Tradisi-tradisi Sufismemenegaskan bahwa karyaAththar sangat pentingkarena, membaca secarakeseluruhan, membantumenegakkan struktur sosialdan standar etika Islam;sementara seleksi-seleksikhususnya mengandungmateri inisiator yangtersembunyi oleh bagian-bagian teologikal yang berat.JAWABAN YESUSBeberapa orang Israelmencaci Yesus suatu hari,ketika dia berjalan melintasibagian kota mereka.Tetapi ia menjawab denganmengulang doa atas namamereka. Seseorang berkatakepadanya:“ Engkau berdoa untuk orang-orang ini, tidakkah engkaumerasa marah kepadamereka ?”Ia menjawab:“ Aku hanya dapatmembelanjakan apa yang adadalam dompetku. ”HATISeseorang menghampiri oranggila yang sedang menangisdalam kesedihan yangmemilukan.Ia bertanya:“ Mengapa engkau menangis?”Orang gila menjawab:“ Aku menangis untuk menarikbelas kasihan hati-Nya.”Yang lain berkata kepadanya:“ Ucapanmu bohong, karenaDia tidak memiliki hatilahiriah. ”Orang gila menjawab:“ Engkaulah yang salah,karena Dia pemilik seluruhhati yang ada. Melalui hatiengkau dapat berhubungandengan Tuhan. ”DITAWARI DERMA YANGTIDAK DAPAT DITERIMAApa! Akan kau berikansejumlah uang(Yang akan) menghapusnamaku dari Daftar KaumDarwis?DONGENG FAZL-RABBISuatu hari seorang tua yangkikir pergi menjeguk Fazl-Rabbi, untuk membahasbeberapa hal.Karena lemah dan gelisah,orang tua ini menusukkantongkat besinya ke luka dikaki Fazl-Rabbi.Mendengar dengan sopan, apapun yang dikatakan oleh siorang tua, Fazl-Rabbi tidakberkata-kata, kendati iamenjadi pucat dan kemudianmemerah, karena lukanyaterasa sakit dan besi tersebuttetap menancap di kakinya.Kemudian, ketika yang lainnyatelah menyelesaikanurusannya, ia mengambilselembar kertas darinya danmenandatanganinya.Ketika orang tua itu sudahpergi, ia senang karenaberhasil dalam ketekunannya,Fazl-Rabbi membiarkan dirinyaroboh.Salah seorang bangsawanyang hadir mengatakan:“ Tuanku, Anda duduk di sanadengan darah mengucur darikaki Anda, dan orang tua itumenusuknya dengan tongkatbesinya, dan Anda sama sekalitidak berkata apa pun. ”Fazl-Rabbi menjawab:“ Aku sama sekali tidakmemberi tanda kesakitan,karena Aku takut kalauketakutannya mungkinmenyebabkan ia bingung, danbahwa ia mungkinmenyerahkan ketekunannyakarena bantuanku. Kasihansekali dia, bagaimana akudapat menambah masalahnyadengan cara demikian ?”Jadilah manusia sejati:mempelajari kebangsawanandari pemikiran dan tindakan,seperti Fazl-Rabbi.BUDAK TANPA MAJIKANBerkelana dengan jubahtambalan, wajahnyamenghitam karena matahari,seorang darwis tiba di Kufah,di mana ia berjumpa denganseorang pedagang.Si pedagang berbicarakepadanya, dan memutuskanbahwa ia pasti seorang budakyang tersesat.“ Karena tindak-tandukmuhalus, Aku akanmemanggilmu Khair (bagus).”Katanya, “Engkau bukanbudak?”“Itulah saya,” jawab Khair.“Akan kuantar engkau pulang,dan engkau dapat bekerjauntukku sampai berjumpatuanmu. ”“Saya senang sekali,” ujarKhair, “Karena sudah sangatlama saya mencari tuansaya. ”Ia bekerja beberapa tahunpada orang tersebut, yangmengajarinya menjadipenenun; oleh sebab itu namakeduanya adalah Nassaj(penenun).Setelah layanannya yanglama, merasa bersalah karenaterlalu mengeksploitasinya,pedagang tersebutmengatakan, “Aku tidak tahusiapa dirimu, tetapi sekarangengkau bebas untuk pergi. ”Khair Nassaj, Guru AgungTarekat (Sufi), melanjutkanperjalanannya ke Mekkahtanpa penyesalan karena iatelah menemukan bagaimanamelanjutkanperkembangannya, daripadatanpa memiliki nama dandiperlakukan seperti budak.Ia adalah guru asy-Syibli,Ibrahim Khawwas dan jugaGuru Agung kaum Sufi. Iameninggal lebih dari seributahun yang lalu, di usiaseratus duapuluh.KOTAK AJAIBSuatu ketika seorang laki-lakiingin menjual karpet kasar,dan ia pun menawarkannya dijalan.Orang pertama yang melihatmengatakan:“Ini karpet yang kasar, dansangat usang.” Maka ia punmembelinya sangat murah.Kemudian pembeli tersebutberdiri dan mengatakankepada lainnya yang tengahberjalan:“ Karpet ini lembut bagaisutra, tak ada yang sepertiini. ”Seorang Sufi yang melintasmendengar orang yangmembeli itu dan berusahamenjual barang yang samadengan dua gambaran yangberbeda.Sang Sufi berkata kepada sipenjual karpet:“ Wahai penjual karpet,masukkan aku dalam kotakajaibmu, yang dapatmengubah karpet kasarmenjadi halus, barangkali bisamendatangkan permata !”BULANSang Bulan ditanya:‘ Apa hasratmu yang palingkuat?”Dijawab:“ Kalau Matahari hendakmenghilang, dan tetapterselubung dalam awanselamanya. ”LIMARATUS KEPING EMASSalah seorang pengikut Junaidmengunjunginya dengandompet berisi limaratuskeping emas.“ Apakah engkau memilikiuang lebih dari ini?” tanyasang Sufi. “Ya, saya punya.”“Apakah engkau ingin lebihbanyak?”“Ya, benar.”“Maka engkau harusmenyimpannya, karenaengkau lebihmembutuhkannya daripadaaku; karena aku tidakmemiliki apa pun dan tidakmenginginkan apa pun.Engkau membutuhkannya danselamanya ingin lebihbanyak. ”ORANG GILA DAN MUADZINSeorang muadzin mendakipuncak menara danmengumandangkan adzan.Sementara itu, seorang gilamelintas dan seseorangbertanya kepadanya:“Apa yang dilakukannya disana, di atas menara?”Si gila menjawab:“ Orang di atas itusesungguhnya mengocok kulitkacang yang kosong. ”Ketika engkau mengucapkansembilanpuluh sembilan NamaAllah, maka engkau sepertibermain dengan kulit kacangyang kosong. BagaimanaTuhan dapat dimengertimelalui nama-nama?Karena engkau tidak dapatmengucapkan dalam kata-kata ‘mengenai hakikatTuhan, paling baik tidak usahbicara tentang siapa pun samasekali.(Kitab-Ilahi)KERANGKA RELIGIUSSuatu hari ketika SahabatUmar ra. melihat daripermulaan hingga habissebuah kitab suci Yahudi, NabiMuhammad saw bersabda:“Engkau terlalu sederhanadengan kitab itu. Jika inginmendapat suatu manfaatdarinya, engkau harus menjadiseorang Yahudi. Menjadiseorang Yahudi yangsempurna lebih baik daripadaMuslim yang tidak sempurna;dan membuang-buang waktudengan kitab Yahudi adalahkepalang tanggung dan tidakmemberimu manfaat dengansatu cara atau cara yang lain.Kesalahanmu adalah bahwaengkau tidak melakukansesuatu atau pun lainnyadalam sikap ini. Engkau tidakyakin, sangsi pun engkau jugatidak. Lalu, Bagaimanakeadaanmu ini, Bagaimanadapat digambarkan ?”(Kitab-Ilahi)KISAH NABI MUSA A.S.Suatu ketika Musa a.s.memohon kepada Allah swt.untuk menunjukkankepadanya salah satu sahabatAllah, dan sebuah suaramenjawab:“Pergilah ke sebuah lembahdan di sana engkau akanmenjumpai seorang yangdicintai, orang terpilih, yangmenempuh Jalan(pencapaian )!”Musa pun pergi danmenjumpai orang tersebut,berpakaian compang-camping,dikerubuti berbagai seranggadan binatang melata lainnya.Musa bertanya, “Dapatkahaku membantumu?”Laki-laki tersebut menjawab,“ Utusan Allah, bawakanlahaku secangkir air, karenasangat haus !”Ketika Musa kembali denganmembawa air, ia menemukanlaki-laki tersebut terkaparsekarat. Ia pergi mencaripotongan baju untukmembalutnya. Ketika kembali,ia justru melihat tubuh laki-laki tersebut dilahap seekorsinga padang pasir.Musa sangat tertekan danmenangis:“Engkau Yang Mahaperkasadan Maha Mengetahui, Yangmengubah lumpur menjadimanusia. Sebagian menjadipenghuni Surga, lainnya harusdisiksa, satu bahagia yang lainmenderita. Ini lawan asasyang tidak dapat dimengertioleh siapa pun. ”Kemudian muncul suara daridalam diri Musa:“Orang ini telah bergantungkepada Kami untuk minumdan kemudian berpaling darikepercayaan itu. Iabergantung kepada Musauntuk makanannya, percayapada perantara. Ia telahbersalah karena memintabantuan dari yang lain setelahpuas dengan Kami …”Hatimu senantiasa melekatsendiri dan makin melekatlagi pada keinginan. Engkauharus tahu bagaimanamenjaga hubungan denganasal-usulmu …(Ilahi-Nama)RUH SEBELUM PENCIPTAANTUBUHKetahuilah mengenai waktuketika di sana ada ruh dantanpa tubuh.Inilah masa selama beberapatahun, yang setiap tahunnyasama dengan seribu tahunkita.Ruh-ruh tersebut berbaris.Dunia diperlihatkan kepadamereka. Sembilan darisepuluh ruh berlari menujudunia.Kemudian Surga diperlihatkanpada ruh yang tersisa.Sembilan dari sepuluh ruhberlari menuju Surga.Kemudian Nerakadiperlihatkan kepada ruh yangtersisa. Sembilan dari sepuluhruh berlari menghindarinyadengan ketakutan.Maka tinggallah beberaparuh, mereka yang tidakterpengaruh oleh apa pun.Mereka tidak tertarik padaDunia maupun Surga, jugatidak takut Neraka.Sebuah Suara Semestaberkata pada ruh-ruh yangtinggal tersebut:“Wahai ruh-ruh bodoh, apayang kalian inginkan?”Secara serempak merekamenjawab:“ Engkau mengetahui segalapengetahuan, bahwa Engkau-lah Yang kami inginkan, danbahwa kami tidak inginmeninggalkan KehadiranMu. ”Suara itu berkata:“ Menginginkan Kami penuhbahaya, menimbulkankesulitan dan akibat yangtidak terhitung. ”Ruh-ruh menjawab:“ Dengan senang hati akankami alami apa pun untukbersama-Mu, dan kehilanganapa pun agar kamimendapatkan segalanya. ”(Ilahi-Nama)UJIANBerkait dengan ucapan Syaqiqal-Balkh kepada murid-muridnya:“ Kupertaruhkan Imankukepada Allah, dan pergimengarungi hutan ganasdengan uang sekadarnya disaku. Aku pergi haji danpulang, dan uang receh inimasih ada. ”Salah seorang muridnyaberdiri dan berkata:“ Jika Anda memiliki uangreceh di saku, BagaimanaAnda dapat mengatakan,bahwa Anda menggantungkansegala sesuatu kepada yanglebih Tinggi ?”Syaqiq menjawab:“ Tidak ada lagi yang dapatkukatakan, anak muda inibenar. Ketika engkaumenggantungkan segalasesuatu kepada-Nya, makatidak ada tempat lagi untukapa pun, sekecil apa pun,sebagai suatu perbekalan!”(Kitab-Ilahi)MUHAMMAD, IBNU ISAMuhammad, ibnu Isa, salahseorang sahabat PemimpinUmmat, karenakecerdasannya melebihi yanglain.Suatu hari ia berkudamelintasi jalanan di Baghdad,diiringi pelayan dalam jumlahcukup banyak. Orang-orangpun saling bertanya:“ Siapa laki-laki itu, begitumempesona, kudanya bagus,begitu kaya ?”Dan seorang perempuan tuayang berjalan tertatihdiantara mereka menjawab:“ Itu orang miskin, bukanorang kaya. Karena, jika Allahmeniadakan kesenangannya,ia tidak akan memiliki bendaseperti sekarang. ”Mendengar ini, Muhammadibnu Isa, turun dari kudanyayang sehat dan bagus, danmengakui bahwa memangbegitulah keadaannya.Sejak saat itu ia meninggalkankeinginannya untukmemamerkan kekayaannya.PEMAHAMAN ORANG GILATerdapat orang gila yangtidak ikut ambil bagian dalamjamaah shalat. Di hari Jum ’at,dengan penuh kesulitan,orang-orang membujuknyauntuk hadir.Tetapi ketika sang Imammemulai, orang gila tersebutjustru melenguh seperti lembujantan.Orang-orang menyangkabahwa ia hanya sedangkambuh lagi gilanya, tetapipada saat yang sama inginmembantunya. Sesudah shalatmereka menegurnya:“ Apakah engkau tidak berpikirtentang Allah, engkaubersuara seperti seekorbinatang di tengah-tengahshalat jamaah ?”Si orang gila menjawab:“ Aku hanya melakukan apayang dikerjakan Imam. Ketikaia telah menekankan, iamembeli seekor lembu, makaaku pun bersuara sepertiseekor lembu !”Ketika jawaban aneh inidisampaikan kepada sangImam, ia mengakui:“ Ketika aku menyebut AllahuAkbar, aku sedangmemikirkan pertanianku. Danketika sampai padaalhamdulillah, aku berpikirbahwa aku akan membeliseekor lembu. Pada saatitulah aku mendengar suaralenguhan. ”SI KIKIR DAN MALAIKATMAUTSetelah bekerja keras,berdagang dan meminjamkan(uang) si kikir telahmenumpuk harta, tigaratusribu dinar. Ia memiliki tanahluas dan banyak gedung, dansegala macam harta benda.Kemudian ia memutuskanuntuk beristirahat selama satutahun, hidup nyaman, dankemudian menentukanmengenai bagaimana masadepannya. Tetapi, segerasetelah ia berhentimengumpulkan uang, ketikaitu juga muncul Malaikat Mautdi hadapannya untukmencabut nyawanya.Si kikir pun berusaha dengansegala daya upaya, agarMalaikat Maut yang pantangmenyerah itu, tidak jadimenjalankan tugasnya. Iaberkata:“Bantulah aku, hanya tiga harisaja, dan akan kuberikansepertiga hartaku. ”Malaikat Maut menolak, danmulai menarik nyawa si kikir.Kemudian si kikir berkata lagi:“ Jika engkau membolehkanaku tinggal dua hari lagi, akankuberi engkau duaratus ribudinar dari gudangku. ”Tetapi sang Malaikat Mauttidak mau mendengarkannya.Bahkan ia menolak memberitambahan tiga hari demitigaratus ribu dinarnya.Kemudian si kikir berkata:“Tolonglah, kalau begitu beriaku waktu untuk menulissebentar. ”Kali ini Malaikat Mautmengizinkannya, dan si kikirmenulis dengan darahnyasendiri.“ Wahai manusia, manfaatkanhidupmu. Aku tidak dapatmembelinya dengan tigaratusribu dinar. Pastikan bahwaengkau menyadari nilai dariwaktu yang engkau miliki. ”KEPALA KELEDAISeorang bodoh melihat kepalakeledai di atas sebatang kayudi halaman.Ia bertanya, “Apa yang terjadidi sana?”Ada yang menjawab,“ Diletakkan di sana untukmemalingkan mata iblis!”“Engkau ini berotak keledai,dan itulah mengapa engkaumenggantungkan kepalakeledai! Ketika hidupnya, iatidak dapat menghindaribatang kayu yangmemukulnya. Sekarang,ketika mati, bagaimana dapatmenolak mata iblis ?”KEMUSTAHILAN DANKEBODOHANApa yang tampak mustahildan tidak, adalah lebih baikdaripada kebodohan manusiayang menganggapnyamustahil.CAHAYAPecinta (kekasih) sejati akanmenemukan cahaya hanyajika, seperti lilin, dirinyaadalah bahan bakar,membakar dirinya sendiri.UMMAT KRISTEN DANMUSLIMSuatu ketika, seorang Kristenmenjadi Muslim. Keesokannyaia telah mulai minum anggur.Dalam keadaan mabuk,ibunya datang dan berkata:“ Anakku, apa yang engkaukerjakan? Bertingkah dalamcara seperti ini engkau telahmenolak Yesus, dan jugagagal menyenangkanMuhammad. Tetaplah berpijakpada keyakinanmu! Tidakseorang pun dapat menjadimanusia dan menyembahberhala sama baikmempertahankan keyakinanlain. ”POHON TIDAK MENYADARIAKAN KEADAANNYASuatu hari seorang laki-lakimenebang pohon. SeorangSufi yang melihatnya,mendekat dan berkata:“ Lihatlah cabangnya yangsegar ini, penuh dengangetah, bahagia karena iabelum tahu kalau dipotong.”“Barangkali memang tidakdiketahui kerusakan akanmembuatnya menderita,tetapi akan mengetahui padawaktunya. ”“Sementara itu, engkau tidakdapat menalarnya.”Pemotongan ini,ketidaktahuan ini, inilahkeadaan manusia.ANAK PANAHKetika anak panah lepas daribusurnya, mungkin melesatlurus, mungkin pula tidak,sesuai kehendak pemanahnya.Betapa aneh, bahwa ketikaanak panah melesat tanpamelenceng, tergantung padakeahlian pemanah: tetapi jikakeluar dari kebenaran,merupakan anak panah yangmenerima perintah keliru!RAJA MAHMUD DAN BUNCISSuatu hari, Raja Mahmud yangperkasa dari Ghazna pergiberburu, ia terpisah darikelompoknya. Ia kemudianmendatangi asap yang berasaldari sebuah api kecil, di manaia juga menemukanperempuan tua denganbelanganya.Raja Mahmud berkata:“ Hari ini engkau mendapattamu seorang raja, apa yangengkau masak di atas apimu ?”Perempuan tua itu menjawab,“ Ini rebusan buncis.”Raja Mahmud bertanya,“ Wahai perempuan tua,maukah engkau memberikusedikit ?”“Tidak,” jawab perempuan itu,“Karena ini hanya untukku.Kerajaanmu tidak berhargasebagaimana buncis-buncis ini.Engkau boleh sajamenginginkan buncisku, tetapiaku tidak menginginkan apapun yang engkau miliki.Buncis-buncisku bernilaiseratus kali lipat daripadasemua milikmu. Lihat musuh-musuhmu, yang berusahamengambil alih milikmu. Akubebas, dan memiliki kacangbuncisku.”Mahmud yang perkasamemandang pemilik kacangtersebut, memikirkankekuasaannya yangdipersengketakan, danmenangis.KETIDAKSADARANEngkau tidak tahu apa puntentang dirimu sendiri danbagaimana keadaannya.Dirimu seperti lilin dalamsarang lebah: apa yangdiketahui, apa yang diketahui,api ataukah selokan?Ketika terpasang di tempatlilin, dan cahayanyaterpancar, barulah diketahui.Sama saja, engkau akanmengetahui dirimu hidupketika engkau mati, danhanya berpikir dirimu hidup.ORANG GILA DAN PEGULATSeorang gila setengah mabukmemanggil pembawa petimati setelah pemakaman.“ Siapa orang yang jatuh dalamcengkeraman kematian ini?”Mereka menjawab, “Hai oranggila, ini jasad juara gulat,pemuda terbaik selamahidupnya. ”Si orang gila menjawab, “Iamati oleh lawan yang perkasa,tak diketahui kalau hal ituakan terjadi padanya. ”DUA CINCINSeorang laki-laki mencintaidua perempuan dengan adil.Mereka berdua memintanyamengatakan siapa diantaramereka yang paling disukai.Laki-laki tersebut minta waktusampai keputusannyadiketahui. Kemudian iamembuat dua cincin, masing-masing sangat mirip. Lalu iamemanggil keduanya danmengatakan, “Orang yangpaling kucintai, dialah yangmengenakan cincin ini. ”INI, JUGA, AKAN BERLALUSeorang raja yang sangatberkuasa, memerintah banyakwilayah, berada dalam posisicemerlang lantaran orang-orang bijak yangdipekerjakannya. Suatu hari iamerasa bingung sendiri danmemanggil penasihatnya.Katanya, “Aku tidak tahusebabnya, tetapi sesuatumendorongku untuk mencaricincin yang memungkinkandiriku menjadikan negarayang tenteram. Aku harusmemiliki cincin itu. Dan cincinini harus dapat membuatkubahagia di kala duka. Padasaat yang sama, jika akumerasa bahagia danmelihatnya, maka cicin itudapat menjadikanku sedih. ”Orang-orang bijak salingberunding, dan merekaberada dalam perenunganyang amat dalam. Akhirnyamereka memutuskan sifat-sifat cincin yang sesuai denganraja mereka. Cincin yangdirancang itu, bertuliskansebuah legenda: Ini, juga,Akan Berlalu.RAJA YANG MERAMALKANMASA DEPANNYASeorang raja yang juga ahliperbintangan meramalbintangnya, bahwa pada haridan jam tertentu malapetakaakan mendekatinya.Ia kemudian membangunrumah batu yang kuat, danmenempatkan beberapapenjaga di luar.Suatu hari, ketika berada didalamnya, ia sadar bahwamasih dapat melihat cahaya(siang). Ia menemukan lubangyang kemudian ditutupnyapula, untuk mencegahkemalangan masuk. Denganmenutup pintu, menjadikandirinya sendiri tawanandengan kedua tangannyasendiri. Dan karena itu, sangraja pun meninggal dunia.RUANG INIPada dinding dalamlengkungan tekkia di gedungmeditasi Aththar yangbersambungan, tertulis kata-kata:“ Disediakan untuk Orang Bijak(Hakim) Tamtim.”Syeikh Aththar menyuruhmurid tertuanya untukmeneliti sikap semuapendatang baru terhadappersembahan tersebut.Ia menggambarkan bahwasemua yang memberikantanggapan dalam caratertentu, akanmengembangkan kekuatanmistik secara benar dancepat; dan yang mengatakanatau melakukan sesuatu akanpergi atau harus disuruhpergi.Aththar tidak pernahmenanyakan kepadamuridnya, pelamar mana yangbersikap demikian. Tetapimereka meneliti, selamabertahun-tahun, hasilnyasesuai yang digambarkan.Suatu hari ia ditanya,mengapa meninggalkanpersembahan tersebut disana. Jawabnya, “Untukmenunjukkan mereka yangtidak tanggap, dan tampaknyatidak cukup menunjukkantentang pengalaman-pengalaman tertentu, akanmengkhianati kemampuan diriatau tidak mencukupi, padaseseorang yang tahubagaimana membuat suatuujian. ”Jalan Sufi: Reportase DuniaMa ’rifat oleh Idries ShahJudul asli: The Way of the Sufi,Penterjemah Joko S. Kahhardan Ita MasyithaPenerbit Risalah Gusti,Cetakan Pertama Sya ’ban1420H, November 1999Jln. Ikan Mungging XIII/1,Surabaya 60177Telp.(031) 3539440 Fax.(031)3529800

Nasehat Luqman Hakim

Dalam sebuah riwayatdiceritakan, pada suatu hariLuqman Hakim telah masukke dalam pasar denganmenaiki seekor himar,manakala anaknya mengikutdari belakang.Melihat tingkah laku Luqmanitu, setengah orang punberkata, ‘Lihat itu orang tuayang tidak bertimbang rasa,sedangkan anaknya dibiarkanberjalan kaki. ”Setelah mendengarkan desas-desus dari orang ramai makaLuqman pun turun darihimarnya itu lalu diletakkananaknya di atas himar itu.Melihat yang demikian, makaorang di pasar itu berkatapula, “Lihat orang tuanyaberjalan kaki sedangkananaknya enak enakan menaikihimar itu, sungguh kurangajar anak itu. ”Sebaik saja mendengar kata-kata itu, Luqman pun terusnaik ke atas belakang himaritu bersama-sama dengananaknya.Kemudian orang ramai pulaberkata lagi, “Lihat itu duaorang menaiki seekor himar,adalah sungguh menyiksahimar itu. ”Oleh karena tidak sukamendengar perkataan orang,maka Luqman dan anaknyaturun dari himar itu, kemudianterdengar lagi suara orangberkata, “Dua orang berjalankaki, sedangkan himar itutidak dikenderai. ”Dalam perjalanan merekakedua beranak itu pulang kerumah, Luqman Hakim telahmenasehati anaknya tentangsikap manusia dan telatahmereka, katanya,“Sesungguhnya tiada terlepasseseorang itu dari percakapanmanusia.Maka orang yang berakaltiadalah dia mengambilpertimbangan melainkankepada Allah S.W.T saja.Barang siapa mengenalkebenaran, itulah yangmenjadi pertimbangannyadalam setiap mengambiltindakan. ”Kemudian Luqman Hakimberpesan kepada anaknya,katanya, “Wahai anakku,tuntutlah rezeki yang halalsupaya kamu tidak menjadifakir.Sesungguhnya tiadalah orangfakir itu melainkan tertimpakepadanya tiga perkara, yaitutipis keyakinannya (iman)tentang agamanya, lemahakalnya (mudah tertipu dandiperdayai orang) dan hilangkemuliaan hatinya(kepribadiannya), dan lebihcelaka lagi daripada tigaperkara itu ialah orang-orangyang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya. ”

SYEKH UWAIS AL QORNY. TAK TERKENAL DI BUMI TAPI TERKENAL DI LANGIT

Pada zaman Nabi MuhammadSAW, ada seorang pemudabermata biru, rambutnyamerah, pundaknya lapangpanjang, berpenampilan cukuptampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempeldi dada selalu melihat padatempat sujudnya, tangankanannya menumpang padatangan kirinya, ahli membacaAl Qur ’an dan menangis,pakaiannya hanya dua helaisudah kusut yang satu untukpenutup badan dan yangsatunya untuk selendangan,tiada orang yangmenghiraukan, tak dikenaloleh penduduk bumi akantetapi sangat terkenal dilangit. Dia, jika bersumpahdemi Allah pasti terkabul.Pada hari kiamat nanti ketikasemua ahli ibadah dipanggildisuruh masuk surga, diajustru dipanggil agar berhentidahulu dan disuruh memberisyafa ’at, ternyata Allahmemberi izin dia untukmemberi syafa ’at sejumlahqobilah Robi’ah dan qobilahMudhor, semua dimasukkansurga tak ada yangketinggalan karenanya. Diaadalah “Uwais al-Qarni”. Iatak dikenal banyak orang danjuga miskin, banyak orangsuka menertawakan,mengolok-olok, danmenuduhnya sebagai tukangmembujuk, tukang mencuriserta berbagai macamumpatan dan penghinaanlainnya.Seorang fuqoha’ negeriKuffah, karena ingin dudukdengannya, memberinyahadiah dua helai pakaian, tapitak berhasil dengan baik,karena hadiah pakaian tadiditerima lalu dikembalikanlagi olehnya seraya berkata :“ Aku khawatir, nanti sebagianorang menuduh aku, darimana kamu dapatkan pakaianitu, kalau tidak dari membujukpasti dari mencuri ”. Pemudadari Yaman ini telah lamamenjadi yatim, tak punyasanak famili kecuali hanyaibunya yang telah tua rentadan lumpuh. Hanyapenglihatan kabur yang masihtersisa. Untuk mencukupikehidupannya sehari-hari,Uwais bekerja sebagaipenggembala kambing. Upahyang diterimanya hanya cukupuntuk sekedar menopangkesehariannya bersama Sangibu, bila ada kelebihan, iapergunakan untuk membantutetangganya yang hidupmiskin dan serba kekuranganseperti keadaannya.

Abu Yazid Al Busthami – Raja Para Sufi

Abu Yazid Thoifur bin Isa binSurusyan al-Busthami, lahir diBustham terletak di bagiantimur Laut Persi. Meninggal diBustham pada tahun 261 H/874M. Beliau merupakan salahseorang Sulton Aulia, yangjuga sebagai salah satu Syeikhyang ada dalam silsilah dalamthoriqoh Sadziliyah danbeberapa thoriqoh yang lain.Kakek Abu Yazid merupakanpenganut agama Zoroaster.Ayahnya adalah salah satu diantara orang-orangterkemuka di Bustham.Kehidupan Abu Yazid yangluar biasa bermula sejak iamasih berada dalamkandungan. “Setiap kali akumenyuap makanan yangkuragukan kehalalannya”,ibunya sering berkata padaAbu Yazid, “engkau yangmasih berada didalamrahimku memberontak dantidak mau berhenti sebelummakanan itu kumuntahkankembali ”. Pernyataan itudibenarkan oleh Abu Yazidsendiri. Setelah sampaiwaktunya, si ibu mengirim AbuYazid ke sekolah untukmempelajari Al Qur-an. Padasuatu hari gurunyamenerangkan arti satu ayatdari surat Luqman yangberbunyi, “Berterima kasihlahkepada-Ku dan kepada keduaorang tuamu ”. Ayat ini sangatmenggetarkan hati Abu Yazid,ia lalu meletakkan batutulisnya dan berkata kepadagurunya, “ijinkanlah akupulang, ada yang hendakkukatakan pada ibuku ”. Siguru memberi ijin, Abu Yazidlalu pulang kerumah. Ibunyamenyambut dengan kata-kata, ”Thoifur, mengapaengkau sudah pulang ?Apakah engkau mendapathadiah atau adakah sesuatukejadian istimewa ?”. “Tidak”jawab Abu Yazid, “Pelajarankusampai pada ayat dimanaAllah memerintahkan agaraku berbakti kepada-Nya dankepada engkau wahai ibu.Tetapi aku tak dapatmengurus dua rumah dalamwaktu yang bersamaan. Ayatini sangat menyusahkanhatiku. Maka wahai ibu,mintalah diriku ini kepadaAllah sehingga aku menjadimilikmu seorang atauserahkanlah aku kepada Allahsemata sehingga aku dapathidup untuk Dia semata ”.“Anakku” jawab ibunya, “akuserahkan engkau kepadaAllah dan kubebaskan engkaudari semua kewajibanmuterhadapku. Pergilah engkaumenjadi hamba Allah.Di kemudian hari Abu Yazidberkata, “Kewajiban yangsemula kukira sebagaikewajiban yang paling ringan,ternyata merupakankewajiban yang paling utama.Yaitu kewajiban untukberbakti kepada ibuku. Didalam berbakti kepada ibuku,itulah kuperoleh segalasesuatu yang kucari, yaknisegala sesuatu yang hanyabisa dipahami lewat tindakandisiplin diri dan pengabdiankepada Allah. Kejadiannyaadalah sebagai berikut : Padasuatu malam, ibu meminta airkepadaku. Maka akupunmengambilnya, ternyatadidalam tempayan kami takada air. Kulihat dalam kendi,tetapi kendi itupun kosong.Oleh karena itu, aku pergikesungai lalu mengisi kenditersebut dengan air. Ketikaaku pulang, ternyata ibukusudah tertidur”. Malam ituudara terasa dingin. Kendi itutetap dalam rangkulanku.Ketika ibu terjaga, iameminum air yang kubawakemudian mendo ’akanku.Waktu itu terlihatlah olehkubetapa kendi itu telahmembuat tanganku kaku.“ Mengapa engkau tetapmemegang kendi itu ?” ibukubertanya. “Aku takut ibuterjaga sedang aku sendiriterlena ”, jawabku. Kemudianibu berkata kepadaku,“ Biarkan saja pintu itusetengah terbuka”. Sepanjangmalam aku berjaga-jaga agarpintu itu tetap dalam keadaansetengah terbuka dan agaraku tidak melalaikan perintahibuku. Hingga akhirnya fajarterlihat lewat pintu, begitulahyang sering kulakukanberkali-kali ”.Abu Zayid melakukan disiplindiri dengan terus menerus danberpuasa di siang hari danbertirakat sepanjang malam.Ia belajar di bawah bimbinganseratus tiga belas guruspiritual dan telahmemperoleh manfaat darisetiap pelajaran yang merekaberikan. Diantara guru-gurunya itu ada seorang yangbernama Shadiq. Ketika AbuYazid sedang dudukdihadapannya, tiba-tiba Shadiqberkata kepadanya, ”AbuYazid, ambilkan buku yang dijendela itu ”.”Jendela? Jendelayang mana?”, tanya AbuYazid.”Telah sekian lamaengkau belajar di sini dantidak pernah melihat jendelaitu ?”"Tidak”, jawab Abu Yazid,“apakah peduliku denganjendela. Ketikamenghadapmu, matakutertutup terhadap hal-hal lain.Aku tidak datang kesini untukmelihat segala sesuatu yangada di sini ”.”Jika demikian”,kata si guru,” kembalilah keBustham. Pelajaranmu telahselesai ”.Abu Yazid mendengar bahwadi suatu tempat ada seorangguru besar. Dari jauh AbuYazid datang untukmenemuinya. Ketika sudahdekat, Abu Yazid menyaksikanbetapa guru yang termasyhuritu meludah ke arah kotaMakkah (diartikan menghinakota Makkah), karena itusegera ia memutarlangkahnya. ”Jika ia memangtelah memperoleh semuakemajuan itu dari jalan Allah”,Abu Yazid berkata mengenaiguru tadi, ”niscaya ia tidakakan melanggar hukumseperti yang dilakukannya”.Diriwayatkan bahwa rumahAbu Yazid hanya berjarakempat puluh langkah darisebuah masjid, ia tidak pernahmeludah ke arah jalan danmenghormati masjid itu.Setiap kali Abu Yazid tiba didepan sebuah masjid,beberapa saat lamanya iaakan berdiri terpaku danmenangis. ”Mengapa engkauselalu berlaku demikian ?”tanya salah seseorangkepadanya. “Aku merasadiriku sebagai seorang wanitayang sedang haid. Aku merasamalu untuk masuk danmengotori masjid ”, jawabnya.(Lihatlah do’a Nabi Adam ataudo’a Nabi Yunus a.s “Laa ilahaila anta Subhanaka innikuntum minadholimin ”, Tidakada tuhan melainkan engkauya Allah, sesungguhnya aku initermasuk orang-orang yangdholim. Atau lihat do ’aAbunawas,’ Ya Allah kalauEngkau masukkan aku kedalam sorga, rasanya tidaklahpantas aku berada didalamnya. Tetapi kalau akuEngkau masukkan ke dalamneraka, aku tidak akan tahan,aku tidak akan kuat ya Allah,maka terimalah sajataubatku).Suatu ketika Abu Yazid didalam perjalanan, iamembawa seekor untasebagai tunggangan danpemikulperbekalannya. ”Binatang yangmalang, betapa berat bebanyang engkau tanggung.Sungguh kejam !”, seseorangberseru. Setelah beberapakali mendengar seruan ini,akhirnya Abu Yazid menjawab,“ Wahai anak muda,sebenarnya bukan unta iniyang memikul beban ”.Kemudian si pemuda menelitiapakah beban itu benar-benarberada diatas punggung ontatersebut. Barulah ia percayasetelah melihat beban itumengambang satu jengkal diatas punggung unta danbinatang itu sedikitpun tidakmemikul beban tersebut.“ Maha besar Allah, benar-benar menakjubkan!”, seru sipemuda.”Jika kusembunyikankenyataan yang sebenarnyamengenai diriku, engkau akanmelontarkan celaankepadaku ”, kata Abu Yazidkepadanya. “Tetapi jikakujelaskan kenyataan itukepadamu, engkau tidakdapat memahaminya.Bagaimana seharusnyasikapku kepadamu ?”MI’ROJAbu Yazid berkisah, “Dengantatapan yang pasti akumemandang Allah setelah Diamembebaskan diriku darisemua makhluk-Nya,menerangi diriku denganCahaya-Nya, membukakankeajaiban-keajaiban rahasia-Nya dan menunjukkankebesaran-Nya kepadaku.Setelah menatap Allah akupunmemandang diriku sendiri danmerenungi rahasia sertahakekat diri ini. Cahaya dirikuadalah kegelapan jikadibandingkan dengan Cahaya-Nya, kebesaran diriku sangatkecil jika dibandingkan dengankebesaran-Nya, kemuliaandiriku hanyalah kesombonganyang sia-sia jika dibandingkandengan kemuliaan-Nya. Didalam Allah segalanya sucisedang didalam dirikusegalanya kotor dan cemar.Bila kurenungi kembali, makatahulah aku bahwa aku hidupkarena cahaya Allah. Akumenyadari kemuliaan dirikubersumber dari kemuliaan dankebesaran-Nya. Apapun yangtelah kulakukan, hanyakarena kemaha kuasaan-Nya.Apapun yang telah terlihatoleh mata lahirku, sebenarnyamelalui Dia. Aku memandangdengan mata keadilan danrealitas. Segala kebaktiankubersumber dari Allah, bukandari diriku sendiri, sedangselama ini aku beranggapanbahwa akulah yang berbaktikepada-Nya.Hiasilah diriku dengan ke-Esaan-Mu, sehingga apabilahamba-hamba-Mumemandangku yangterpandang oleh merekaadalah ciptaan-Mu. Danmereka akan melihat SangPencipta mata, bukan dirikuini ”. Keinginanku inidikabulkan-Nya. Ditaruh-Nyamahkota kemurahan hati keatas kepalaku dan Iamembantuku mengalahkanjasmaniku. Setelah itu, Diaberkata, “temuilah hamba-hamba-Ku itu”. Makakulanjutkan pulapengembaraan yang takberkesudahan di lautan tanpatepi itu untuk beberapa lama,aku katakan, “Tidak adaseorang manusiapun yangpernah mencapai kemuliaanyang lebih tinggi daripadayang telah kucapai ini. Tidakmungkin ada tingkatan yanglebih tinggi daripada ini ”.Tetapi ketika kutajamkanpandangan ternyata kepalakumasih berada di telapak kakiseorang Nabi. Maka sadarlahaku, bahwa tingkat terakhiryang dapat dicapai olehmanusia-manusia sucihanyalah sebagai tingkatanawal dari kenabian. Mengenaitingkat terakhir dari kenabiantidak dapat kubayangkan.Kemudian ruhku menembussegala penjuru di dalamkerajaan Allah. Surga danneraka ditunjukkan kepadaruhku itu tetapi ia tidakpeduli. Apakah yang dapatmenghadang dan membuatnyapeduli ?.Semua sukma yang bukanNabi yang ditemuinya tidakdipedulikannya. Ketika ruhkumencapai sukma manusiakesayangan Allah, NabiMuhammad SAW, terlihatlaholehku seratus ribu lautan apiyang tiada bertepi dan seributirai cahaya. Seandainyakujejakkan kaki ke dalamlautan api yang pertama itu,niscaya aku hangus binasa.Aku sedemikian gentar danbingung sehinga aku menjadisirna. Tetapi betapapun besarkeinginanku, aku tidak beranimemandang tiangperkemahan MuhammadRasulullah Saw. Walaupun akutelah berjumpa dengan Allah,tetapi aku tidak beraniberjumpa dengan MuhammadRasulullah Saw. KemudianAbu Yazid berkata, “Ya Allah,segala sesuatu yang telahterlihat olehku adalah akusendiri. Bagiku tiada jalanyang menuju kepada-Muselama aku ini masih ada. Akutidak dapat menembuskeakuan ini, apakah yangharus kulakukan ?” Makaterdengarlah perintah, “Untukmelepas keakuanmu ituikutilah kekasih Kami,Muhammad Saw. Usaplahmatamu dengan debu kakinyadan ikutilah jejaknya. Makaterjunlah aku ke dalam lautanapi yang tak bertepi dankutenggelamkan dirikukedalam tirai-tirai cahayayang mengelilingi MuhammadRasululah Saw. Dan kemudiantak kulihat diriku sendiri, yangkulihat Muhammad RasulullahSaw. Aku terdampar dankulihat Abu Yazid berkata, ”aku adalah debu kakiMuhammad, maka aku akanmengikuti jejak beliau Saw.Suatu hari Abu Yazid berjalan-jalan dengan beberapa orangmuridnya. Jalan yang sedangmereka lalui sempit dan dariarah yang berlawanandatanglah seekor anjing. AbuYazid menyingkir kepinggiruntuk memberi jalan kepadabinatang itu. Salah seorangmurid tidak menyetujuiperbuatan Abu Yazid ini danberkata, ” Allah Yang MahaBesar telah memuliakanmanusia di atas segalamakhluk-makhluk-Nya. AbuYazid adalah “Raja diantarakaum mistik”, tetapi denganketinggian martabatnya itubeserta murid-muridnya yangtaat masih memberi jalankepada seekor anjing. Apakahpantas perbuatan sepertiitu ?” Abu Yazid menjawab,”Anak muda, anjing tadi secaradiam-diam telah berkatakepadaku, ‘Apakah dosakudan apakah pahalamu padaawal kejadian sehingga akuberpakaian kulit anjing danengkau mengenakan jubahkehormatan sebagai rajadiantara para mistik ?’.Begitulah yang sampai dalampikiranku dan karena itulahaku memberi jalankepadanya ”.Ada seorang pertapa di antaratokoh suci terkenal diBustham yang mempunyaibanyak pengikut danpengagum, tetapi ia sendirisenantiasa mengikutipelajaran yang diberikan olehAbu Yazid. Dengan tekun iamendengarkan ceramah-ceramah Abu Yazid dan dudukbersama sahabat-sahabatbeliau. Pada suatu hariberkatalah ia kepada AbuYazid, “pada hari ini genaptiga puluh tahun lamanya akuberpuasa dan memanjatkando ’a sepanjang malamsehingga aku tidak pernahtidur. Namun pengetahuanyang engkau sampaikan inibelum pernah menyentuhhatiku. Walau demikian akupercaya kepada pengetahuanitu dan senang mendengarkanceramah-ceramahmu ”.“Walaupun engkau berpuasasiang malam selama tiga ratustahun, sedikitpun dariceramahku ini tidak akandapat engkau hayati ”.“Mengapa demikian ?”, tanyasi murid. “Karena matamutertutup oleh dirimu sendiri”,jawab Abu Yazid. “Apakahyang harus kulakukan ?”,tanya si murid pula. “Jikakukatakan, pasti engkau tidakmau menerimanya ”, jawabAbu Yazid. “Akan kuterima !.Katakanlah kepadaku agarkulakukan seperti yangengkau petuahkan ”.“Baiklah!”, jawab Abu Yazid.“Sekarang ini juga, cukurlahjanggut dan rambutmu.Tanggalkan pakaian yangsedang engkau kenakan dangantilah dengan cawat yangterbuat dari bulu domba.Gantungkan sebungkuskacang dilehermu, kemudianpergilah ke tempat ramai.Kumpulkan anak-anaksebanyak mungkin dankatakan pada mereka, ”Akankuberikan sebutir kacangkepada setiap orang yangmenampar kepalaku ”. Dengancara yang sama pergilahberkeliling kota, terutamasekali ke tempat dimanaorang-orang sudahmengenalmu. Itulah yangharus engkau lakukan ”.“Maha besar Allah! TiadaTuhan kecuali Allah”, cetus simurid setelah mendengarkata-kata Abu Yazid itu. “Jikaseorang kafir mengucapkankata-kata itu niscaya iamenjadi seorang Muslim ”,kata Abu Yazid. “Tetapidengan mengucapkan kata-kata yang sama engkau telahmempersekutukan Allah ”.“Mengapa begitu ?”, tanya simurid. “Karena engkaumerasa bahwa dirimu terlalumulia untuk berbuat sepertiyang telah kukatakan tadi.Kemudian engkaumencetuskan kata-kata tadiuntuk menunjukkan bahwaengkau adalah seorangpenting, dan bukan untukmemuliakan Allah. Dengandemikian bukankah engkautelah mempersekutukanAllah ?”. “Saran-saranmu taditidak dapat kulaksanakan.Berikanlah saran-saran yanglain ”, si murid keberatan.“Hanya itu yang dapatkusarankan”, Abu Yazidmenegaskan. “Aku taksanggup melaksanakannya”, simurid mengulangi kata-katanya. “Bukankah telah akukatakan bahwa engkau tidakakan sanggup untukmelaksanakannya dan engkautidak akan menuruti kata-kataku ”, kata Abu Yazid. (Besimesti dipanasi untuk dijadikanpedang, batu kotor mestidigosok supaya jadi berlian.“ Gosoklah berlian imanmudengan Laa illaha ilAllah”.‘Jadidu Imanakum bi Laa illahailAllah’).“Engkau dapat berjalan di atasair”, orang-orang berkatakepada Abu Yazid. “Sepotongkayupun dapat melakukan halitu ”, jawab Abu Yazid.“Engkau dapat terbang diangkasa”. “Seekor burung pundapat melakukan itu”.“Engkau dapat pergi keKa’bah dalam satu malam”. ”Setiap orang sakti dapatmelakukan perjalanan dariIndia ke Demavand dalam satumalam ”. “Jika demikianapakah yang harus dilakukanoleh manusia-manusiasejati ?”, mereka bertanyakepada Abu Yazid. Abu Yazidmenjawab, “Seorang manusiasejati tidak akan menautkanhatinya kepada selain AllahSwt.Sedemikian khusyuknya AbuYazid dalam berbakti kepadaAllah, sehingga setiap hariapabila ditegur oleh muridnya,yang senantiasa menyertainyaselama 20 tahun, ia akanbertanya,” Anakku, siapakahnamamu ?” Suatu ketika simurid berkata pada AbuYazid, ”Guru, apakah engkaumemperolok-olokkanku. Telah20 tahun aku mengabdikepadamu, tetapi, setiap hariengkau menanyakannamaku ”. “Anakku”, AbuYazid menjawab,”aku tidakmemperolok-olokkanmu.Tetapi nama-Nya telahmemenuhi hatiku dan telahmenyisihkan nama-nama yanglain. Setiap kali akumendengar sebuah nama yanglain, segeralah nama ituterlupakan olehku ”.Abu Yazid mengisahkan :Suatu hari ketika sedangduduk-duduk, datanglahsebuah pikiran ke dalambenakku bahwa aku adalahSyaikh dan tokoh suci zamanini. Tetapi begitu hal ituterpikirkan olehku, akusegera sadar bahwa aku telahmelakukan dosa besar. Akulalu bangkit dan berangkat keKhurazan. Di sebuahpersinggahan aku berhentidan bersumpah tidak akanmeninggalkan tempat itusebelum Allah mengutusseseorang untuk membukakanhatiku. Tiga hari tiga malamaku tinggal di persinggahanitu. Pada hari yang ke-empatkulihat seseorang yangbermata satu denganmenunggang seekor untasedang datang ke tempatpersinggahan itu. Setelahmengamati dengan seksama,terlihat olehku tanda-tandakesadaran Ilahi di dalamdirinya. Aku mengisyaratkanagar unta itu berhenti laluunta itu segera menekukkankaki-kaki depannya. Lelakibermata satu itumemandangiku. “Sejauh iniengkau memanggilku”,katanya,” hanya untukmembukakan mata yangtertutup dan membukakanpintu yang terkunci sertauntuk menenggelamkanpenduduk Bustham bersamaAbu Yazid ?”"Aku jatuh lunglai.Kemudian aku bertanyakepada orangitu, ”Darimanakah engkaudatang?” “Sejak engkaubersumpah itu telah beribu-ribu mil yang kutempuh ”,kemudian iamenambahkan,”berhati-hatilah Abu Yazid, Jagalahhatimu !”Setelah berkatademikian ia berpaling darikudan meninggalkan tempat itu.Menolak mereka hanyakarena keingkaran mereka.Segala sesuatu yangkulakukan hanyalah debu.Kepada setiap perbuatankuyang tidak berkenan kepada-Mu limpahkanlah ampunan-Mu. Basuhlah debukeingkaran dari dalam dirikukarena akupun telahmembasuh debu kelancangankarena mengaku telahmematuhi-Mu. Kemudian AbuYazid menghembuskan nafasterakhirnya dengan menyebutnama Allah pada tahun 261H /874 M

Syaikh Ahmad AlBadawiy RA. – WaliQutb Al Ghouts

Setiap hari, dari pagi hinggasore, ia menatap matahari,sehingga kornea matanyamerah membara. Apa yangdilihatnya bisa terbakar,khawatir terjadinya hal itu,saat berjalan ia lebih seringmenatap langit, bagaikanorang yang sombong. Sejakmasa kanak kanak, ia sukaberkhalwat dan riyadhoh,pernah empat puluh hari lebihperutnya tak terisi makanandan minuman. Ia lebih memilihdiam dan berbicara denganbahasa isyarat, bila inginberkomunikasi denganseseorang. Ia tak sedetikpunlepas dari kalimat toyyibah,berdzikir dan bersholawat.Dalam perjalananriyadhohnya, ia pernah tinggaldi loteng negara Thondataselama 12 tahun, dan selama8 tahun ia berada diatas atap,riadhoh siang dan malam. Iahidup pada tahun 596-675 Hdan wafat di Mesir,makamnya di kota Tonto,setiap waktu tak pernah sepidari peziarah.Pada usia dini ia telah hafalAl-Qur ’an, untukmemperdalam ilmu agama iaberguru kepada Syeikh AbdulQadir al-Jailani dan syeikhAhmad Rifai. Ia adalahWaliullah Qutbol Gaust,Assayyid, Assyarif Ahmad alBadawi. Suatu hari, ketikasang Murid telah sampaiketingkatannya, Sjech AbdulQodir Jaelani, menawarkankepadanya ; ”Manakah yangkau inginkan ya AhmadBadawi, kunci Masriq atauMagrib, akan kuberikanuntukmu ”, hal yang sama jugadiucapkan oleh gurunya SayyidAhmad Rifai, dengan lembut,dan menjaga tatakrama muridkepada gurunya, ia menjawab;” Aku tak mengambil kuncikecuali dari Al Fattah(Allah )”.Suatu hari datang kepadanya,seorang janda mohonpertolongan, anak lelakinyaditahan di Perancis, dan sangibu ingin agar anak itukembali dalam keadaanselamat. Oleh Sayyidi AhmadAl Badawi, janda itudisuruhnya untuk pulang, danberkata sayidi : “Insya Allahanak ibu sudah beradadirumah ”. Bergegas sang ibumenuju rumahnya, dan betapabahagia, bercampur haru, danpenuh keheranan, ia dapatianaknya telah berada dirumah dalam keadaanterbelenggu. Sayyidi al badawibanyak menolong orang yangditahan secara Dholim olehpenguasa Prancis saat itu, dansemua pulang ke rumahnyadalam keadaan tangannyatetap terbelenggu.Pernah suatu ketika SyaikhIbnul labban mengumpatSayyidi Ahmad Badawi,seketika itu juga hafalan Al-Qur ’an dan iman Syaikh Ibnullabban menjadi hilang. Iabingung dan berusaha denganberistighosah dan memintabantuan do ’a, orang orangterkemuka di zaman itu (agarilmu dan imannya kembalilagi), tetapi tidak satupun dariyang dimintainya doa, beranimencampuri urusannya,karena terkait dengan SayyidiAhmad Badawi. Padahaldiriwayatkan, saat itu SayyidiAl Badawi telah wafat. Orangterkemuka yang dimintainyadoa, hanya berani memberisaran kepada Syaikh Ibnullabban, agar dia menghadapSyeikh Yaqut al- ‘Arsyiy,waliullah terkemuka padasaat itu, dan kholifah sayyidiabil hasan Assadzili. Ibnulabban segera menemui SjechYaqut dan mintapertolongannya, dalamurusannya dengan sayyidiAhmad Al badawi. Setelahdimintai pertolongan olehSyaikh Ibnul labban, SyeikhYaqut Arsyiy berangkatmenuju ke makam Sayyidi al-Badawi dan berkata : “ Wahaiguru, hendaklah tuanmemberi ma ’af kepada orangini!”. Dari dalam makamnya,terdengar jawaban “Apakahkamu berkehendak untukmengembalikan tandanyaorang miskin itu ? ya …sudah,tapi dengan syarat ia maubertaubat ”. Syeikh IbbnulLabbanpun akhirnyabertaubat, dan tidak lamakemudian kembalilah ilmu danimannya seperti sedia kaladan ia juga mengakuikewalian Syeikh Yaqut, karenaperistiwa tersebut. Iakemudian dinikahkan denganputrinya Syeikh Yaqut. (Diambil dari kitab al-Jaami ’).Syeikh Muhammad asy-Syanawi menceritakan, bahwapada waktu itu ada orangyang tidak mau menghadiridan bahkan mengingkariperingatan maulidnya SyeikhAhmad Badawi, maka seketikahilanglah iman orang itu danmenjadi merasa tidak senangterhadap agama Islam. Orangitu kemudian berziarah kemakamnya Sayyid Badawiuntuk minta tolong danmemohon maaf ataskesalahannya. Kemudianterdengarlah suara sayyidiBadawi dari dalam kubur :“ iya, saya ma’afkan, tapijangan berbuat lagi. Na’am(iya) jawab orang itu, spontanimannya kembali lagi. Beliaulalu meneruskan ucapannya :“ Apa sebabnya kamumengingkari kami semua”.Dijawabnya : “Karena didalam acara itu banyak oranglaki-laki dan perempuanbercampur baur menjadisatu ” (tanpa ada garispembatas). Sayyidi Badawilalu mengatakan : “Di tempatthowaf sana, dimana banyakorang yang menunaikanibadah haji disekitar Ka ’bah,mereka juga bercampur laki-laki dan perempuan, kenapatidak ada yang melarang ”.Demi mulianya Tuhanku,orang-orang yang ada untukmenghadiri acara maulidku initidaklah ada yangmenjalankan dosa kecualipasti mau bertaubat dan akanbagus taubatnya. Hewan-hewan di hutan dan ikan-ikandi laut, semua itu dapat akupelihara dan kulindungidiantara satu dengan lainnyasehingga menjadi amandengan idzin Allah. Lalu,apakah kiranya Allah Ta ’ala,tidak akan memberi akukekuatan untuk mampumenjaga dan memeliharakeamanannya orang-orangyang menghadiri acaramaulidku itu ?”Suatu ketika Syeikh IbnuDaqiqil berkumpul denganSayyidi Badawi, dan iabertanya kepada beliau :“ Mengapa engkau tidakpernah sholat, yang demikianitu bukanlah perjalanannyapara shalihin “. Lalu beliaumenjawab : “Diam kamu!Kalau tidak mau diam akuhamburkan daqiqmu(tepung )”. Dan di tendanglahSyeikh Daqiqil oleh beliauhingga berada disuatu pulauyang luas dalam kondisi tidaksadarkan diri. Setelah sadar,iapun termangu karenamerasa asing dengan pulautersebut. Dalamkebingungannya, datanglahseorang lelakimenghampirinya dan memberinasehat agar janganmengganggu orang type al-Badawi, dan sekarang kamuberjalanlah menuju qubahyang terlihat itu, nanti jikasudah tiba di sana kauberhentilah di depan pintuhingga menunggu waktu‘ashar dan ikutlah shalatberjamaah dibelakangnyaimam tersebut, sebab nantiAhmad Badawi akan ikut didalamnya. Setelah bertemudia ucapkanlah salam,peganglah lengan bajunya danmohonlah ampun atasucapanmu tadi. Ia menurutikata-kata orang itu yang tidaklain adalah Nabiyullah Khidira.s. Setelah semua nasehatnyadilaksanakan, betapaterkejutnya ia karena yangmenjadi imam sholat waktu ituadalah Sayyidi Badawi. Setelahselesai sholat ia langsungmenghampiri dan menciumitangan dan menarik lenganSayyidi al-Badawi, sambilberkata seperti yangdiamanatkan orang tadi. Danberkatalah Sayyidi Badawisambil menendang SyeikhDaqiqil, ” Pergilah sana murid-muridmu sudah menantimudan jangan kau ulangi lagi!.Seketika itu juga ia sudahsampai di rumahnya danmurid-muridnya telahmenunggu kedatangan SyeikhDaqiqil. Dijelaskan bahwayang menjadi makmum sholatberjamaah dengan SayyidiBadawi pada kejadian ituadalah para wali.Syekh Imam al Munawiberkata : “Ada seorang Syeikhyang setiap akan bepergianselalu berziarah di makamnyaSyeikh Ahmad al Badawi untukminta ijin, lalu terdengarsuara dari dalam kuburdengan jelas : ”Ya pergilahdengan tawakkal, Insya Allahniatmu berhasil, kejadiantersebut didengar juga olehSyeikh abdul wahabAssya ’roni, padahal saat ituSyeikh Ahmad al Badawisudah meninggal 200 tahunsilam, jadi para aulia ’ ituwalaupun sudah meninggalratusan tahun, namun masihbisa emberi petunjuk.Berkata Syeikh Muhammad al-Adawi : Setengah darikeindahan keramat beliauialah, pada saat banyaknyaorang yang ingin berusahamembatalkan peringatanmaulidnya beliau, dimanaorang-orang tersebutmenghadap dan memintakepada Syeikh Imam Yahya al-Munawiy agar beliau maumenyetujuinya. Sebagai orangyang berpengaruh danberpendirian kuat pada masaitu, Syeikh Yahya tidakmenyetujuinya, akhirnyaorang-orang tersebut melaporkepada sang raja azh-ZhohirJaqmaq. Sang rajapunberusaha membujuk agarSyeikh Yahya bersediamemberi fatwa untukmembatalkan maulidnyaSayyidi Badawi. Akan tetapiSyeikh Yahya tetap tidak maudan hanya bersediamemberikan fatwa melarangkeharaman-haraman yangterjadi di acara itu. Makaacara maulid tetapdilaksanakan seperti biasa.Dan Syeikh Yahya bekatakepada sang raja: “Aku tetaptak berani sama sekaliberfatwa yang demikian,karena Sayyidi Badawi adalahwali yang agung dan seorangfanatik (malati = bahasajawanya). Hai raja, tunggusaja, kamu akan tahu akibatbahayanya orang-orang yangberusaha menghilangkanperingatan maulid SayyidiBadawi. Memang benar, taklama kemudian mereka yangbertujuan menghilangkanperingatan maulid SayyidiBadawi tertimpa bencana.Orang-orang tersebut adayang dicopot jabatannya dandiasingkan oleh rajanya. Adayang melarikan diri keDimyath akan tetapi kemudianditarik kembali dan diberipengajaran, dirantai dandipenjara selama setengahbulan. Bahkan diantaramereka yang mempunyaijabatan tinggi dikerajaan itulalu banyak yang ditangkap,disidang dengan kelihatanterhina, disiksa dan diborgolbesi di depan majlis hakimsyara’ lalu dihadapkan rajayang kemudian dibuang dinegara Maghrib.Sayyidi Ahmad Badawi pernahberkata kepada seseorang :“ Bahwa pada tahun inihendaknya kamu menyimpangandum yang banyak yangtujuanmu nanti akan kauberikan kepada para fakirmiskin, sebab nanti akanterjadi musim paceklikpangan. Kemudian orang tadimenjalankan apa yangdiperintahkan beliau, danakhirnya memang terbuktikebenaran ucapan SayyidiBadawi.Berkata al-Imam Sya’roni :“Pada tahun 948 H akuketinggalan tidak dapatmenghadiri acara maulidnyaSayyidi Badawi. Lalu ada salahsatu aulia ’ memberi tahukepadaku bahwa SayyidiBadawi pada waktuperingatan itumemperlihatkan diri dimakamnya dan bertanya :“ Mana Abdul WahhabSya’roni, kenapa tidakdatang ?” Pada suatu tahun,al-Imam Sya’roni juga pernahberkeinginan tidak akanmendatangi maulid beliau.Lalu aku melihat beliaumemegang pelepah kurmahijau sambil mengajak orang-orang dari berbagai negara.Jadi orang-orang yang beradadibelakangnya, dikanan dankirinya banyak sekali takterhingga jumlahnya. Terusbeliau melewati aku di Mesir,sayyidi Badawi berkata :“Kenapa kamu tidakberangkat ?”. Aku sedangsakit tuan, jawabku. Sakittidak menghalang-halangiorang cinta. Terus akudiperlihatkan orang banyakdari para aulia ’dan paramasayikh, baik yang masihhidup maupun yang sudahwafat, dan orang-orang yanglumpuh semua berjalandengan merangkak danmemakai kain kafannya,mereka mengikuti dibelakangsayyidi Badawi menghadirimaulid beliau. Terus aku jugadiperlihatkan jama ’ah dansekelompok tawanan yangmasih dalam keadaan terbalutdan terbelenggu juga ikutdatang menghadiri maulidnya.Lalu beliau berkata: lihatlah !itu semua tidak ada yang mauketinggalan, akhirnya akuberkehendak untuk maumenghadiri, dan aku berkata :Insya Allah aku hadir tuanguru ?. Kalau begitu kamuharus dengan pendamping,jawab sayyidi Badawi.Kemudian beliau memberi akudua harimau hitam besar dangajah, yang dijanji tidak akanberpisah denganku sebelumsampai di tempat. Peristiwa inikemudian aku ceritakankepada guruku SyeikhMuhammad asy-Syanawi,beliau lalu menjelaskan:memang pada umumnya paraaulia ’ mengajak orang-orangitu dengan perantaraan, akantetapi sayyidi Ahmad Badawilangsung dengan sendirinyamenyuruh orang-orangmengajak datang. Sungguhbanyak keramat beliau,hingga al-Imam Sya’ronimengatakan,”Seandainyakeajaiban atau keramat-keramat beliau kalau ditulis didalam buku tidaklah akanmuat karena terlalubanyaknya. Tetapi adapeninggalan Syeikh ahmadBadawi yang sangat utama,yaitu bacaan sholawatbadawiyah sughro dansholawat badawiyah kubro.Demikianlah sekelumitmanakib Sayyidi Ahmad AlBadawi disajikan kehadapanpembaca, untuk dapat diambilhikmahnya, DUSTUR YASAYYIDI AHMAD AL BADAWI

Syekh Ibn ‘Atha’illah

Nama lengkapnya adalah
Syekh Ahmad Ibn Muhammad
ibn ‘Atha’illah as-Sakandari. Ia
lahir di Iskandariah (Mesir)
pada 648H/1250M, dan
meninggal di Kairo pada
1309M.
Julukan al-Iskandari
atau as-Sakandari merujuk
kota kelahirannya itu.
Sedari kecil, Ibn ‘Atha’illah
dikenal gemar belajar. Ia
menimba ilmu dari beberapa
syekh secara bertahap.
Gurunya yang paling dekat
adalah Abu Al-Abbas Ahmad
ibn ‘Ali al-Anshari al-Mursi,
murid dari Abu al-Hasan al-
Syadzili, pendiri tarekat al-
Syadzili.

Dalam bidang fiqih ia
menganut dan menguasai
mazhab Maliki, sedangkan di
bidang tasawuf ia termasuk
pengikut sekaligus tokoh
tarekat al-Syadzili.
Ibn ‘Athaillah tergolong ulama
yang produktif. Tak kurang
dari 20 karya yang pernah
dihasilkannya. Meliputi bidang
tasawuf, tafsir, aqidah, hadits,
nahwu, dan ushul fiqh.

Dari
beberapa karyanya itu yang
paling terkenal adalah kitab
al-Hikam. Buku ini disebut-
sebut sebagai magnum
opusnya. Kitab itu sudah
beberapa kali disyarah.
Antara lain oleh Muhammad
bin Ibrahim ibn Ibad ar Rundi,
Syaikh Ahmad Zarruq, dan
Ahmad ibn Ajiba.

Beberapa kitab lainnya yang
ditulis adalah Al-Tanwir fi
Isqath al-Tadbir, ‘Unwan at-
Taufiq fi’dab al-Thariq, miftah
al-Falah dan al-Qaul al-
Mujarrad fil al-Ism al-Mufrad.
Yang terakhir ini merupakan
tanggapan terhadap Syaikhul
Islam ibn Taimiyyah mengenai
persoalan tauhid.

Kedua
ulama besar itu memang
hidup dalam satu zaman, dan
kabarnya beberapa kali
terlibat dalam dialog yang
berkualitas tinggi dan sangat
santun. Ibn Taimiyyah adalah
sosok ulama yang tidak
menyukai praktek sufisme.
Sementara ibn ‘Athaillah dan
para pengikutnya melihat
tidak semua jalan sufisme itu
salah.

Karena mereka juga
ketat dalam urusan syari ’at.
Ibn ‘Athaillah dikenal sebagai
sosok yang dikagumi dan
bersih. Ia menjadi panutan
bagi banyak orang yang meniti
jalan menuju Tuhan. Menjadi
teladan bagi orang-orang yang
ikhlas, dan imam bagi para
juru nasihat.

Ia dikenal sebagai master atau
syaikh ketiga dalam
lingkungan tarikat Syadzili
setelah yang pendirinya Abu
al Hasan Asy Syadzili dan
penerusnya, Abu Al Abbas Al
Mursi. Dan Ibn ‘Athillah inilah
yang pertama menghimpun
ajaran-ajaran, pesan-pesan,
doa dan biografi keduanya,
sehingga khazanah tarikat
syadziliah tetap terpelihara.

Meski ia tokoh kunci di sebuah
tarikat, bukan berarti aktifitas
dan pengaruh
intelektualismenya hanya
terbatas di tarekat saja.

Buku-
buku ibn Athaillah dibaca luas
oleh kaum muslimin dari
berbagai kelompok, bersifat
lintas mazhab dan tarikat,
terutama kitab Al Hikam yang
melegenda ini.

FARIDUDDIN ATHTHAR,SANG KIMIAWAN

Seekor kera melihat sebuahcherry di dalam sebuah botolyang bening dan berniatmengambilnya. Kemudian iamemasukkan tangannyamelalui leher botol danmemungut buah cherry itu.Namun sekarang ia tidak bisamengeluarkan tangannya.Sang pemburu yang sengajamemasang perangkaptersebut kemudian mendekat.Kera yang terjerat botol itu,tidak dapat lari dantertangkap. “Setidaknya akudapat menggenggam buahcherry, ” pikir kera. Pada saatitu sang pemburu memukulsiku kera dengan cepat,kemudian tangan keraterbuka, terlepas dari botol.Sekarang sang pemburumemiliki buah, botol dan kera.(Kitab Amu-Daria)“Meninggalkan sesuatukarena orang lain telahmenyalahgunakannyamungkin suatu puncakkebodohan. Kesejatian Sufitidak dapat dicakup dalamaturan dan peraturan, dalamdoa dan ibadah — akan tetapisecara terpisah.”Kata-kata ini, ditulisFariduddin Sang Kimiawan,seorang pengarang dan tokohmadzhab pencerahan sertapendiri organisasi para Sufi. Iameninggal dunia lebih seabadsebelum kelahiran Chauceryang karya-karyanya mengacupada Sufisme Aththar. Lebihdari seratus tahun setelahwafatnya, dasar TarekatGarter menunjukkankesamaan-kesamaan yangmencolok dengan Tarekatrintisannya yang hampir tidakmungkin dianggap sebagaikebetulan.Fariduddin dilahirkan dekatNisyapur, negeri tercintaOmar Khayyam. Ayahnyamewariskan sebuah rumahobat, karena itu namakeluarganya dan sesuaidengan gaya Sufi adalahAththar — Sang Kimiawan.Begitu banyak cerita tentangkehidupannya sebagiantentang mukjizatnya, sebagianlagi tentang ajarannya. Iatelah menulis seratus empatbelas karya untuk para Sufi,yang terpenting tentu sajaadalah Dewan Para Burung(Parliament of the Birds[Mantiquth-Thair]) danseorang pelopor dariPengembangan Haji (Pilgrim’sProgress). Namun sepertisebuah karya Sufisme klasikdan kesusastraan Persia,Parliament ini memaparkanpengalaman-pengalaman Sufidan kerangkanya sendiriberdasar pada tema-temapencarian (kebenaran) daripara Sufi sebelumnya. Karyaini juga menjabarkan makna-makna yang dapat dipahamisebagai isi kesadaran Sufi.Cerita tentang percakapanAththar, yang digunakan paraSufi untuk menggambarkankeseimbangan antara materidan metafislka ditulis Daulat-Shah dalam karya klasikMemoirs of the Poets (RiwayatHidup Para Penyair). Karya inisebenarnya bukan laporantertulis, namun kisah alegoris.Suatu hari, ketika Aththarmenjaga barang-barangdagangan di tokonya, seorangpengembara Sufi muncul didepan pintu, menatap dengankedua matanya yangtergenang air mata.Fariduddin menyuruh laki-lakiitu pergi. “Aku memang akanpergi,” sambut musafir itu.“Namun aku dilarangmembawa sesuatupun, bahkanjas panjang ini. Akan tetapi,apa artinya Anda dan obat-obatan Anda yang mahal itu?Anda sebaiknya memikirkanrencana Anda sendiri untukmelanjutkan perjalanan.”Peristiwa ini sangat berkesandi hati Aththar, sehingga iameninggalkan toko dankerjanya serta mengasingkandiri di sebuah padepokan Sufiselama periode persemediandi bawah bimbingan guruSyekh Ruknuddin. Meskipun iabanyak melakukan praktek-praktek asketik, tetapmenekankan arti pentingtubuh dalam sebuahpernyataannya. “Tubuhtidaklah berbeda dengan jiwa,karena tubuh adalah bagiandari jiwa. Keduanyamerupakan bagian darikeseluruhan. ” Ajarannya tidakhanya dikandung dalam karya-karya puitisnya, namun jugadalam ritus-ritus tradisionalyang dipercaya oleh para Sufisebagai bagian ajaran-ajarannya. Pembahasanmasalah ini, yaitu perpaduanantara puisi, ajaran dan“ perbuatan” (amal) Sufi, akandilakukan nanti.Aththar adalah salah seorangSufi yang mengetahui secaramendalam riwayat hidup paraSufi sebelumnya, dan karyaprosa satu-satunya, Memoirsof the Friend (Riwayat HidupPara Sahabat) atau Recital ofthe Saints (Hikayat Orang-orang Suci) dicurahkan untukmencatat kehidupan mereka.Ia memutuskan untuk menuliskumpulan hikayat tersebutsetelah meninggalkanlingkungan Sufi Ruknuddin danpengembaraannya ke Mekkahserta tempat-tempat lainnya.Di masa tuanya, Aththardikunjungi jalaluddin Rumimuda dan memberikan salahsatu bukunya kepada pemudaini. Rumi kemudian semakinmemperluas publikasi aspek-aspek dasar tradisipengetahuan Sufi yang telahdilanjutkan Aththar ini.Selanjutnya Rumimembandingkan dirinyasendiri dengannya, “Aththartelah melintasi tujuh kotacinta, sementara kami hanyasampai di sebuah jalantunggal. ”Aththar meninggal duniaketika sedang mengajarsebagaimana ia telahmencurahkan hidupnya untukitu. Namun kejadian terakhiryang menimpa Aththar,menimbulkan keraguan orangtentang dirinya. Ketikapasukan Barbar menyerangPersia di bawah pimpinanjengis Khan pada tahun 1220,Aththar ditangkap, saat iaberusia seratus sepuluh tahun.Ada seorang Mongol berkata,“ Jangan bunuh orang tua ini.Aku akan mengganti seribukeping uang perak sebagaitebusan untuknya. ” Aththarmelarang penangkapnyauntuk menerima penawaranitu, karena ia akan menerimaharga yang lebih tinggi dariorang lain. Beberapa saatkemudian, ada orang lainyang hanya menawarnyaseharga seikat jerami,“ Terimalah tawaran itu!” kataAththar. “Karena itulahhargaku yangsebenarnya. ”Akhirnya iadibunuh oleh tentara Mongolyang sangat kesal denganleluconnya itu.Garcin de Tassy telahmengungkapkan kemiripankarya-karya roman danpetualangan Aththar denganRoman de la Rose, yangmerupakan bukti nyatapengaruh aliran romantis Sufiyang paling awal di Eropa.Sebuah karya romanberikutnya yang menunjukkankemiripan dengan tema-temaroman Sufi adalah karya tulisMajriti dari Cordoba. Ada jugakemungkinan bahwa karyaroman Sufi masuk ke EropaBarat melalui Spanyol danPerancis Selatan daripadaanggapan melalui Syria,meskipun karangan-karanganSufi dalam jenis sastra inisangat kuat berpengaruh disana. Sedang para sarjanaBarat yang percaya bahwalegenda Grail masuk ke Eropamelalui tentara Perang Salib,sebenarnya hanyamendasarkan asumsinya padasumber-sumber Syria.Bagaimanapun, Syria danAndalusia mempunyaihubungan yang sangat kuat.Perubahan huruf “Q” menjadi“G” (Qarael Muqaddas[Hikayat Suci]) menjadi GaraelMugaddas) adalah bahasaSpanyol-Muslim, bukan bahasaSyria. De Tassy mencatatbahwa Roman de la Rosemempunyai kesamaan-kesamaan dengan dua aliransastra Sufi, yaitu Birds and theFlowers, dan terutama dengankarya Aththar, Parliament ofthe Birds. Tak syak lagi, versiasli yang telah memicumunculnya versi Romanlainnya yang terkenal di Eropaitu, sudah tidak ada; dansangat mungkin asalnyaadalah versi verbal, yangdisampaikan melaluipengajaran Sufi di pusat-pusatpenyebaran Sufi Spanyol.Roman Rose of Bakawali diIndia, lebih jelas lagi banyakmengandung perumpamaanSufi yang paling dinamistersebut. Parliament sendiri,selain tercantum secaraterpisah-pisah dalam karyaChaucer dan lainnya,diterjemahkan dalam bahasaPerancis dan dipublikasikan diLiege pada tahun 1653,kemudian diterjemahkandalam bahasa Latin padatahun 1678.Bagian-bagian Mantiquth-Thair(Parliament of the Birds)karya Aththar, banyak disitirdalam Tarekat Khidr (yaitu St.George maupun Khidr sendiri,pelindung suci dari para Sufi,pemandu rahasia, kadangkaladianggap Elias [Ilyas]) yangmasih hidup sampai saat ini.Berikut ini sebagian ucapanseremonial inisiasi (prabakti)Tarekat Khidr:Ada yang bertanya mengapalaut berwarna biru, warnaduka cita, dan mengapa lautbergelora seolah-olah ada apiyang membuatnya mendidih.Kemudian dijawab, jubah biruitu menyatakan kesedihankarena berpisah dengan SangKekasih, “karena itu api Cintamembuatnya bergelora”.Sedang warna kuning, dalamhikayat selanjutnya, adalahwarna emas – unsur kimiawiManusia Sempurna, yaitumanusia yang disepuh sampaiseperti emas. Jubahpermulaan Sufi terdiri dari jasbiru, kerudung kepala danpita kuning. Jika kedua warnaini dicampur akan berwarnahijau, warna permulaan danalam, kebenaran dankeabadian. Mantiquth-Thairditulis kira-kira seratus tujuhpuluh tahun sebelumberdirinya Tarekat Garter,yang mulanya dikenal sebagaiTarekat Santo George.Tarekat Sufi yang manaAththar diakui sebagaipendirinya kemudianmengembangkannya, danyang tentu saja mengandungtradisi pemusatan hati –menjalankan latihan-latihanyang bertujuan untukmenciptakan dan menjagakeselarasan para pengikutnyadengan seluruh makhluk. Iahampir mirip dengan Tarekat-tarekat Sufisme lainnya.Tahap-tahap perkembanganSufi itu, meskipun mungkinurutannya berbeda-bedadalam setiap individu,digambarkan dalamMantiquth-Thair.Burung-burung yangmelambangkan manusia,semuanya dipanggil olehburung hoopoe (burungmerak), melambangkan Sufi,yang menganjurkan agarmereka segera mencari Rajamereka yang misterius, Rajaini bernama Simurgh, yangtinggal di pegunungan Kaf.Setiap burung, yangsebelumnya tertarik untukbertemu Raja, mulaimenyesalkannya karena iasendiri (burung merak) tidakikut serta dalam perjalananmenemui Raja tersembunyi.Setelah mendengarpenyesalan itu, burung merakmenjawab dengan sebuahkisah yang mengilustrasikanketiadagunaan membeda-bedakan apa yang harus atauseharusnya dengan apa yangsebaiknya dilakukan. Syair-syair dalam ilustrasi itubanyak mengandungperumpamaan sosok Sufi danharus dikaji secara cermatagar benar-benar dapatdipahami. Cincin Sulaiman,hakikat sosok Khidr sangPembimbing rahasia, berbagaianekdot tentang hikmah-hikmah kuno juga ada didalamnya.Akhirnya si burung merakmenyatakan kepada burung-burung itu bahwa merekaharus melalui tujuh lembahdalam pencarian itu. Pertama,Lembah Pencarian, tempatsegala marabahaya akanmengancam dan perjalanansuci ini harus melepaskankeinginankeinginan. KemudianLembah Cinta, wilayah takterbatas, tempat sang Pencarisepenuhnya dilanda rasa rindukepada Sang Kekasih. SetelahLembah Cinta adalah LembahPengetahuan Intuitif, di sinihati menerima secaralangsung pencerahan dariKebenaran dan suatupengalaman “bertemu”Tuhan. Kemudian di LembahPemisahan, sang musafir akanterbebaskan dari segalahasrat dan ketergantungan.Dalam percakapan burungmerak terhadap burungbulbul, Aththarmengungkapkanketiadagunaan puncakkegembiraan (ekstase),mistikus yang hanya menurutipercintaan itu sendiri, yangmelarutkan diri mereka dalamkerinduan, yang memperturutipengalaman ekstatik dantidak menyentuh kehidupanmanusia.Burung bulbul yang penuhgairah itu dengan tidak tahanlagi maju ke depan. Dalamsetiap siulannya yang sangatbervariasi, ia menyuarakansuatu misteri makna yangberbeda-beda. Iamengungkapkan misteri-misteri dengan sangatmengesankan sehingga semuaburung lainnya terpaku.“Aku mengetahui rahasia-rahasia cinta,” kata burungbulbul. “Sepanjang malam akumengungkapkan rasa cintaku.Aku mengajarkan sendirirahasia-rahasia itu. Lagucintaku adalah ratapanseruling mistik dan kecapi.Akulah yang memekarkanbunga Mawar danmenggetarkan hati parapecinta. Dengan tiada hentiaku mengajarkan misteri-misteri baru, setiap saatmuncul nada-nada kesedihanbaru, laksana gelombang dilautan. Siapa punmendengarkanku lenyaplahkecerdasannya karenaterpesona dan hilanglahkesadarannya. Bila aku sudahkehilangan rasa cintaku padasang Mawar, aku merataptiada henti … Bila sang Mawarkembali ke dunia di musimpanas, hatiku begitu suka-ria.Rahasia-rahasia cintaku tidakdiketahui mereka — namunsang Mawar mengenalmereka. Yang aku pikirkanhanya sang Mawar, yang akurindukan hanya Mawar merahdelima. ”“Untuk menggapai Simurghadalah di luar kemampuanku— cinta pada sang Mawarsudah cukup bagi burungbulbul. Karenaku Mawarmenjadi mekar … Mungkinkahburung bulbul hidup satumalam pun tanpa SangKekasih ?”Burung merak berseru, “Hai… orang yang tertinggal, yanghanya sibuk mengurusi hal-ihwal! Tinggalkanlahkesenangan yangmenggiurkan itu! MencintaiMawar hanya akanmenyusahkan hatimu.Betapapun indahnya bungaMawar, keindahannya akanlenyap dalam beberapa hari.Mencintai sesuatu yang mudahlayu hanya akanmenyebabkan perubahan hatiManusia Sempurna. Bilasenyuman bunga Mawar telahmembangkitkan gairahmu, ituhanya akan menawanmudalam kesedihan tiada henti.Dialah yang menertawakanmudi setiap musim semisementara ia tidak merasasedih – tinggalkanlah bungaMawar dan warna merahnya(yang menggairahkan) itu !”Dalam mengulas bagian ini,seorang guru Sufi mencatatbahwa Aththar tidak hanyamenyinggung orang yangberpuas diri pada pencapaianekstase tanpa melanjutkantahap mistis berikutnya.Namun ia juga memberi artiekstatik yang paralel, orangyang merasakan frekuensicinta yang tidak sempurna,dan yang, meskipundipengaruhi oleh cinta, iatidak punya gairah hidup dantidak dipengaruhi olehnyasehingga kehidupan(pribadinya) benar-benarmengalami suatu perubahan:“Inilah api cinta yangmencerahkan, yang berbedakapan pun ia timbul, yangmenggairahkan, yangmenghidupkan jiwa. Benih(cinta) ini terpisah darirahimnya dan lahirlahManusia Sempurna, yangberubah dengan suatu carayang khas sehingga seluruhaspek kehidupannya terangkat(mulia). Ia bukan berubahdalam arti wujud yangberbeda, namun ia adalahpribadi yang utuh dankeberadaan ini bisa dianggapsebagai manusia yang penuhgairah. Setiap perilaku(hatinya) tersucikan,terangkat pada tingkat yanglebih tinggi, tergetar olehmelodi yang lebih merdu,melantunkan nada yang lebihlangsung dan hidup,mempertalikan hati laki-lakidan perempuan, yang lebihmencintai dan lebihmembenci. Setiap gerakhatinya menyatu dengan suatunasib, suatu ruang yangtentram dan kokoh, menyatudengan hal-ihwal, yangmelingkupi meskipun ia hanyamengikuti bayangan substansicinta ini, sedemikian agungsehingga dapat mencapaipengalaman yang lebihnyata.”Pengulas tersebut (Guru AdilAlimi) juga mencatat bahwaperasaan-perasaan ini tidakmenarik perhatian manusiapada umumnya. Perasaan-perasaan ini “diingkari olehkalangan materialis, ditentangpara teolog, diabaikan parapecinta, ditolak para ekstatis,diterima namun disalahpahamioleh teorisi dan pengikutSufi ”. “Namun,” lanjutnya,“kita harus mengingat qadamba qadam (tahap demi tahap):‘ Sebelum engkau meminumcawan kelima, engkau harusmeminum cawan keempat,setiap cawan sama-samaenak ’.”Ia menyadari bahwa hal-ihwal,baik yang lama maupun baru,tidaklah penting. Hal-ihwalyang telah dipahami itutidaklah bernilai, sebab sangmusafir melihat dimensi-dimensi baru dalam hal-ihwalitu. Ia memahami, misalnya,perbedaan antaratradisionalisme dan realitas,yang itu adalah suatu refleksi.Lembah kelima adalahLembah Kemanunggalan. Dilembah ini sang Pencarimemahami bahwa hal-ihwaldan gambaran-gambaran yangkelihatan berbeda baginyasebenarnya hanya satu.Di Lembah Ketakjuban(lembah keenam); sangmusafir merasakankekaguman dan cinta. Ia tidakmemahami pengetahuandengan cara yang berbedadari sebelumnya. Suatuperasaan yang disebut cinta,sekarang menggantikannya.Lembah ketujuh, yangterakhir, adalah LembahKematian. Di sini sang Pencarimemahami misteri danparadoks, individu yangmemahami bagaimana“setetes kepribadiannya dapatbergabung dengan samudera,namun tetap mempunyaimakna. Ia telah menemukan‘ kedudukannya’.”Nama samaran Fariduddinadalah Aththar, Kimiawanatau Pembuat minyak wangi.Mayoritas sejarawan mendugabahwa ia mengambil katadeskriptif ini karena ayahnyamempunyai sebuah balai obat,namun menurut tradisi Sufi,“ Aththar” mengandung suatupengertian rahasia. Jika kitamenggunakan metode bakupengungkapan bahasa sandimelalui sistem Abjad, yangsangat dikenal di kalanganterpelajar Arab dan Persia,Aththar dapat disulih sebagaiberikut:A (ain) = 70Tha’ = 9Tha’ = 9Alif = 1Ra’ = 200Huruf-huruf (dalam kataAththar) harus disusunmenurut ortografi konvensialbahasa Semit seperti di atas.Kitab Hisab al-Jamal (kitabtentang penyusunan ulanghuruf dan angka) adalahbentuk paling sederhanapemakaian sistem Abjad yangbanyak digunakan dalamungkapan-ungkapan puitis.Setelah penyulihan, nilaihuruf-huruf harus dijumlah(70+9+9+1+200), hasilnya 289.Untuk mengungkap suatumakna “tersembunyi” yangbaru dari tiga huruf dasar itu,kita harus (sesuai prosedurbaku) mengurai kembalijumlah itu dalam ratusan,puluhan dan satuan, sebagaiberikut:289 = 200, 80, 9Ketiga angka ini dapatdisesuaikan kembali:200 = R ; 80 = F ; 9 = Th.Kini kita tinggal mencaridalam kamus kata-kata yangberhubungan penyusunan-penyusunan tiga huruftersebut. Di dalam kamusbahasa Arab, kata selaluditulis menurut akar katanya(biasanya tiga huruf),sehingga hal inimempermudah tugas kita.Tiga huruf tersebut mungkinhanya terdiri dari kata, RFTh,RThF, FRTh, FThR dan ThFR.Satu-satunya akar kata yangberkaitan dengan agama,makna batiniah dan rahasiaadalah FThR.Jadi “Aththar” adalah suatukata sandi dari konsep FThR,suatu pesan tentang ajaranyang disampaikan Fariduddin.Aththar adalah salah seorangguru Sufi terkemuka. Sebelumkita melihat implikasi akarkata FThR dalam bahasa Arab,kita dapat mengikhtisarkangagasan-gagasannya. Sufismeadalah suatu bentukpemikiran yang digunakanAththar dan para penerusnya(termasuk muridnya, Rumi)menurut suatu formatkeagamaan, yaitu tentangpertumbuhan dan temaevolusi organis manusia.Penggarapan tema iniberhubungan dengan terbitnyafajar setelah kegelapan(malam), berbuka puasadengan sepotong roti, danperilaku mental serta fisikyang intensif, yang takterencana oleh sebab suatutanggapan terhadapdorongan-dorongan intuitifApakah akar kata FThRmengandung (pengertian): (1)perkumpulan-perkumpulankeagamaan; (2) hubunganantara Kristianitas dan Islam— sebab para Sufimenandaskan bahwa merekaadalah Muslim sekaliguspenganut ajaran esoterisKristiani; (3) gagasan tentangtindakan yang cepat atau takterencana; (4) kerendahanhati para darwis; (5) suatudampak yang kuat (darigagasan atau gerakan,sebagaimana diterapkandalam madzhab-madzhabdarwis untuk latihan-latihanSufi); (6) “anggur” — analogipuitis Sufi untuk pengalamanbatin; (7) sesuatu yangmendesakkan jalan keluarnyadari kandungan alamiah?Setiap gagasan-gagasantersebut terkandung dalamkata-kata Arab yangditurunkan dari akar kataFThR, yang membentuk suatugambaran eksistensi Sufi.Sekarang kita dapatmemeriksa akar kata denganragam penggunaannya:FaThaR = membelah,memotong sesuatu,menyelidiki, mulai, menciptasesuatu (Tuhan).FuThR = cendawan (yang carapertumbuhannya melaluikekuatan membelah diri).FaThaRa = sarapan, berbukapuasa.ThaFaThThaR = terbelah ataupecah.‘IYD al-FiThR = Hari Raya Fitri.FiThRah = watak dasar, rasakeagamaan, agama Islam(patuh pada kehendak Tuhan).FaThIR = roti murni (yang takdiragi), tindakan yang takterencana atau cepat,tergesa-gesa.FaThIRA = suatu benda kecil,roti tersusun sebagaimanadigunakan dalam suatu acarasakral.FAThiR = Sang Pencipta.FuThaiy Ri = manusia yanghina, kosong, tumpul.FuThAR = sebuah benda yangkarat, misalnya sebilahpedang tumpul.Biasanya Aththar dianggapsebagai guru yang telah ikutserta menyampaikan(meneruskan) latihan Sufiyang khas, yaitu “Berhenti(sejenak)!” LatihanMenenggang Waktu. Latihanini dilakukan ketika guru Sufi,pada waktu tertentu,memerintahkan muridnyauntuk menghentikan setiapgerakan secara sempurna.Selama latihan “menenggangwaktu” ini, murid akanmemancarkan barakah-nyakepada orang lain.Menangguhkan semuakegiatan fisik dengan cepatadalah membiarkankesadaran terbuka untukmenerima pengembanganmental yang khas, yangkekuatannya terpancar darigerakan penuh tenaga.Anehnya FThR dalam daftarkata Sufi dikembangkanmenjadi QMM. Kata ini pun,jika diungkap melalui sistemnotasi Abjad, menghasilkankata QIFF – Penangguhan Ilahi.“Penangguhan” ini adalahnama yang diberikan padalatihan “Berhentilah(sejenak)!” yang hanyadilakukan seorang guru Sufi.Makna akar kata FThR yangsekunder, yaitu cendawan,telah menimbulkan minatspekulasi. Minat ini munculberkat prakarsa Mr. R.Gordon Wasson, yangmenyatakan bahwa padazaman dahulu, ada (dan yangmengherankan hal ini masihhidup dalam beberapawilayah) suatu kultus ekstatikyang tersebar luas dengancara memakan cendawan-cendawan yang menimbulkanhalusinasi.Apakah akar kata FThR inimemang berhubungan dengankultus cendawan? Ya di satusisi, namun bukan dalampengertian yang secaralangsung diduga orang. FThRmemang mengandung articendawan, namun bukandalam pengertian cendawanyang menimbulkan halusinasi.Kita mempunyai dua sumberuntuk menjelaskan masalahini. Sumber pertama bahwacendawan yang menimbulkanhalusinasi dalam bahasa Arabberasal dari akar kata GHRB.Kata-kata yang diturunkandari GHRB mengindikasikansuatu pengetahuan karenapengaruh aneh dari cendawanitu, sementara kata FThRtidak demikian:GHaRaBa = pergi, berangkat,tumor mata.GHaRaB = meninggalkankampung halaman, hidup dinegeri asing.GHuRBan = kedudukan sebuahbintang, terlupakan atauterpencil.GHaRuB = tak dikenal (kabur),sesuatu yang tak terpahamidengan jelas, asing.GHaRaB = pergi ke Barat.A-GHRaB = melakukan ataumengatakan hal-hal aneh atautidak lazim, tertawa secaraaneh, berlari secepat kilat,pergi ke negeri yang jauh.ISTa-GHRaB = menemukanbenda aneh, menakjubkan,tertawa berlebih-lebihan.GHaRB = Ujung pedang, airmata dan sebagainya.ESH al-GHuRAB = jamurpayung (secara literal berarti“ makanan burung gagak,kerumitan, kegelapan,keanehan ”).Keterangan kedua yangmenarik mengindikasikanbahwa Sufi menggunakan akarkata FThR untuk pengertianpengalaman batiniah danbukan pengertian yangdiangkat dari makna kimiawi.Keterangan ini terkandungdalam sebuah paragraf darikarya orang yang secara tepatdijuluki Mast Qalandar (secaraliteral berarti “darwis yangmabuk”), yang secara jelasmengomentari tentang suatukepercayaan bahwa cendawanyang menimbulkan halusinasiitu dapat merangsang untukmencapai suatu pengalamanmistik. Dalam hal ini iamenandaskan bahwakepercayaan itu tidak benar.Pertama, kita dapat membacamelalui penterjemahan literalnaskah tersebut:“Jadi Sang Pencipta, karenaperkembangan semangat daninti rasa keagamaan,menyediakan sari buah angguruntuk sarapan pagi paraPecinta (para Sufi), dan iameninggalkan sebuah jejak(simbol) berupa kegiatansakramental bagi orang-orangyang mempunyai pemahamansetengah-setengah. Perlu jugadiketahui dan diingat bahwaSufi yang tercerahkan jauhdari retakan atau belahanyang menipu, yaitu distorsi,dan ia mendekati perasaanekstase (tersembunyi) yangberbeda. Ia sama sekali tidakmemakan cendawan itu dancendawan yang menimbulkankegilaan ini tidak dikenalnya.Sarapan paginya adalahkebenaran di jalan yang takterbelah. Akhirnya setelahmenjalarnya tanaman(anggur) dan berbuah, setelahair anggur menghasilkansaripatinya dan makan sore(setelah pantangan makan),Manusia Sempurna secaraaneh diperlengkapi denganpedang yang tumpul. Akantetapi, makanan ini bukanseperti yang mereka nyatakanataupun apa yang tumbuh dibawah pohon. SesungguhnyaKebenaran Ciptaan telahditemukan, dan ekstasemungkin hanya ditemukan didalam rahasia makanan (roti)orang yang kelaparan dankehausan. Ia minum setelahmakan. Di sini Sang Penciptajuga berperan sebagaiPengungkap. ”Paragraf yang mengagumkanini dianggap sebagai ocehanorang gila. Namun SyekhMauji, Sufi dari Azamia,menafsirkannya dalamselembar halaman karyanyaDurud (Kisah-kisah):“Ada suatu sensasi yangmerupakan gairah sejati danbisa disebut cinta. Sensasi iniberasal dari sumber kuno danpenting bagi kemanusiaan.Tanda-tanda (simbol)nyamasih ada di luar kelompok-kelompok Sufi, namunsekarang hanya dalam bentuksimbol, misalnya lambangSalib, sedang bagi kami tetapmengacu pada ajaran esoterisYesus sendiri. Sang Pencari(kebenaran) harus ingatbahwa ada beberapakemiripan perasaan yangmenipu dan seperti kegilaan,namun bukan kegilaan yangdimaksud Sufi ketika iamembicarakannya,sebagaimana si pengarangmenggunakannya dalammenggambarkan dirinyasendiri (Mast Qalandar). Darisumber tersebut, asal-usulapa yang kita sebut saripatidari anggur yang merupakanbuah dari tanamannya, hasildari pembelahan danpertumbuhan, akan munculpencerahan yang sejati.Setelah suatu periodepematangan dari saripatianggur atau roti, pemisahanmelalui cinta, makamuncullah kekuatanPengungkap. Kekuatan iniadalah gizi, namun bukan gizimakanan dalam pengertianwujud apa pun seperti sebuahbenda fisik biasa …”Paragraf orisinal itu, yangkurang lebih merupakanbentuk sastra Persia,menunjukkan kepada kita apayang sebenarnya berusahadijelaskan oleh “darwis gila”itu. Paragraf itu selalumenggunakan akar katatunggal yaitu FThR. Tidak adaterjemahan yang mungkindapat diterapkan pada faktapuitis tersebut, karena maknaakar kata ini tidak dapatdilingkupi dalam terjemahan.Oleh karena penterjemahankata itu — dalam kata“terbelah”, “roti bersusun”,“pengalaman religius” danlainnya — berasal dari akarkata yang berbeda, maka kitamudah sekali melalaikanmakna dari sebuah katatunggal.Sebagai contoh: “Ya baradar;Fathir ast thafaththari fithratwa dzati fithrat …”Di dalam paragraf terdiri dariseratus sebelas kata, kata-kata turunan FThR tidak lebihhanya dua puluh tiga kali!Pemakaian kata-kata turunantersebut, meskipun bukannyatidak tepat, sangat tidak lazim(karena sebenarnya adasebuah kata baku yang lebihtepat untuk digunakanmenurut konteks itu) sehingganiscaya sebuah pesan yangdisampaikan denganmengibaratkan dampak darireaksi kimiawi cendawan itumenunjukkan suatupengalaman yang takterbantah namun kabur.
"Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui" Surah : Al-Baqarah 2:22